Rumah tangga
Halo dok. Saya istri dan ibu dari keduA anak2 saya. Saya tinggal bersama ibu mertua dan kedua kkak ipar perempuan saya. Banyak sekali hal menguras emosi setiap harinya yang selalu saya pendam. Kami tidak bisa pisah karena hanya suami saya adalah anak satu2 nya di keluarga suami. Saya terus menerus memendam perasaan saya. Yg lebih parahnya adalah saya kehabisan akal sehingga anak anak saya yang masih balita sering menjadi sasaran emosi saya. Saya jadi sering berteriak dan membentak. Lama lama saya menjadi semakin kasar dan semakin terpuruk. Saya tidak percaya diri dan sering menyendiri. Saya bahkan tidak menginginkan suami saya lagi. Saya tidak merasa bahwa dia mengerti bagaimana posisi saya. Dada saya sesak, sakit, dan sering membuat saya menangis. Saya juga menyesal atas pernikahan ini. Saya tidak suka rumah, kebiasaan, dan orang2 yg ada dirumah kami. Rumah kami selalu ramai dan itu membuatku kesal. Saudari2 ipar ku yg lain selalu datang bersama anak2 mereka. Bahkan pengasuh anak Meraka setiap hari nya sampai malam selalu di rumah sampai saudari ipar ku pulang bekerja. Aku berharap bisa pergi dari mereka semua. Saya ingin pergi dengan anak2 ku. Saya bingung dan saya tidak bisa berbuat apa2.
























Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup.
Adapun terkait kondisi stress yang anda alami, anda dapat memulai dengan mendiskusikan hal ini kepada pasangan anda karena mengurus rumah tangga merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya sepihak saja. Anda tidak perlu ragu untuk meminta pandangan suami mengenai situasi saat ini, kemudian mendiskusikan bersama cara menghadapinya.
Dengan menyadari kondisi diri anda saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk dilakukan. Menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi, termasuk pasangan. Selain itu, anda dapat mengidentifikasi permasalahan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala sehingga anda lebih mengenali diri anda dan permasalahan yang dialami, serta sebagai media katarsis. Kemudian anda dapat mengaplikasikan pola hidup sehat, misalnya berolahraga, mengatur pola tidur, konsumsi makanan bergizi, dan sebagainya. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan profesional sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya memahami bahwa situasi rumah tangga Anda sangat menekan dan menguras emosi Anda. Menghadapi tekanan dan konflik dalam rumah tangga bisa sangat sulit, terutama ketika Anda merasa terjebak dan tidak memiliki pilihan.:Penting untuk diingat bahwa kesehatan mental dan emosional Anda juga penting. Jika Anda terus memendam perasaan negatif dan tidak menemukan cara untuk mengatasi stres dan emosi yang Anda alami, itu dapat berdampak buruk pada kesejahteraan Anda dan hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda, termasuk anak-anak Anda.
Saya sangat mendorong Anda untuk mencari dukungan dan bantuan dalam menghadapi situasi ini. Berikut beberapa saran yang mungkin dapat membantu:
Terapi atau konseling: Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan dan keluarga. Mereka dapat membantu Anda dalam mengatasi emosi yang Anda alami, memberikan strategi pengelolaan stres, dan membantu Anda menemukan cara untuk berkomunikasi dengan pasangan dan anggota keluarga lainnya.
Komunikasi terbuka: Cobalah untuk berbicara dengan suami Anda tentang perasaan dan kekhawatiran Anda. Bicarakan bagaimana situasi ini mempengaruhi Anda secara emosional dan bagaimana Anda ingin menemukan solusi bersama. Komunikasi yang terbuka dan jujur dapat membantu memperbaiki pemahaman dan dukungan antara Anda berdua.
Mencari waktu untuk diri sendiri: Penting untuk mengatur waktu untuk diri sendiri dan melakukan aktivitas yang Anda nikmati. Ini dapat membantu mengurangi stres dan memberikan kesempatan untuk melepaskan emosi negatif. Anda juga dapat mencari dukungan dari teman atau keluarga di luar rumah tangga untuk berbagi perasaan dan mendapatkan perspektif yang berbeda.
Mencari solusi praktis: Cobalah untuk mencari solusi praktis untuk mengurangi tekanan dalam rumah tangga. Misalnya, Anda dapat mencoba mengatur jadwal yang lebih teratur untuk pengasuh anak atau mencari cara untuk mengurangi kebisingan dan keramaian di rumah.
Mengelola emosi: Penting untuk belajar mengelola emosi Anda dengan cara yang sehat. Anda dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga. Juga, penting untuk menghindari menyalurkan emosi negatif kepada anak-anak Anda. Jika Anda merasa kesulitan mengendalikan emosi Anda, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental.
Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi tantangan rumah tangga. Ada banyak sumber dukungan dan bantuan yang tersedia untuk Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan Anda. Semoga Anda dapat menemukan jalan keluar yang baik dalam situasi ini.
Related content