Revalina

Hai dok

Izin bertanya saya kn pacaran sma dia 10 bulan

Trus dia ngajakin putus gara" dia takut dosa

Trus seringkali klo kmi bertengkar dia sering ngajakin putus.

Tapi saya masih syang sma dia dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Dalam menjalani sebuah hubungan, terkadang sulit membedakan antara cinta dan obsesi. Namun, pada kenyataannya kedua hal tersebut sangat berbeda. Cinta merupakan salah satu emosi positif yang memunculkan perasaan bahagia, menghargai, serta adanya keinginan untuk tumbuh berproses bersama. Sedangkan obsesi adalah emosi negatif yang mementingkan kepuasan akan keinginan dan ego semata. Selain itu, terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaituvperasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja.

Dengan beberapa gambaran perbedaan antara cinta dan obsesi di atas, dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini untuk memutuskan menjalin relasi. Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan.


Tidak bisa dipungkiri bahwa pengalaman tersebut bisa saja berdampak pada kesedihan dan kekecewaan yang mendalam. Setiap orang melewati proses kesedihan tersebut dengan cara berbeda-beda, sehingga tidak ada batasan tertentu yang dianggap normal untuk menghilangkan kesedihan dan kekecewaan. Akibat pengalaman tersebut tidak hanya menyebabkan kesedihan yang mendalam, tetapi bisa juga berdampak kepada kondisi psikologis lainnya dan juga kondisi fisik, bahkan bisa mengganggu seseorang dalam menjalani aktivitas keseharian. Munculnya memori tersebut kembali, bisa saja memunculkan perasaan yang tidak nyaman. Perlu disadari bahwa pasangan yang sering mengungkapkan untuk memutuskan hubungan, bisa saja bentuk ancaman yang dapat memanipulasi kondisi emosional anda.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani dengan tepat.


2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Maaf, saya adalah AI dan bukan seorang dokter. Namun, berdasarkan konteks yang Anda berikan, tampaknya pasangan Anda sering mengancam untuk putus saat Anda bertengkar. Ini bisa menjadi tanda bahwa hubungan Anda tidak sehat dan mungkin perlu dievaluasi.:

Ancaman putus yang sering digunakan dalam sebuah hubungan dapat menjadi bentuk manipulasi emosional. Pasangan yang mengancam putus secara terus-menerus mungkin tidak menghargai hubungan Anda dan menggunakan ancaman tersebut untuk mengendalikan Anda atau menghindari konflik yang sebenarnya perlu diselesaikan.

Jika Anda masih mencintai pasangan Anda, penting untuk berkomunikasi dengan jujur ​​tentang perasaan Anda dan kekhawatiran Anda terkait ancaman putus yang sering dilontarkan. Diskusikan bagaimana Anda dapat memperbaiki komunikasi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih sehat.

Namun, jika ancaman putus terus berlanjut dan hubungan Anda terus-menerus penuh dengan pertengkaran dan ketidakseimbangan, mungkin perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri hubungan tersebut. Ingatlah bahwa hubungan yang sehat seharusnya didasarkan pada saling menghormati, dukungan, dan komunikasi yang baik.

Saya sarankan Anda untuk mencari bantuan dari seorang profesional seperti psikolog atau konselor yang dapat membantu Anda dalam mengevaluasi hubungan Anda dan memberikan saran yang lebih spesifik sesuai dengan situasi Anda.

2 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan