Rasa putus asa dan merasa di posisi titik terendah
Rejeki itu bukan hanya tentang materi semata, kesehatan adalah rejeki yg paling berharga dan alhamdulillah saya beserta keluarga sampai saat ini masih diberikan kesehatan oleh Allah swt.
Berfikir kepada hal materi, saya adalah seorang freelance yg tidak punya penghasilan tetap, adapun setiap proyek/pekerjaan yg saya dapatkan sifatnya irreguler.
3 tahun berjalan kondisi seperti ini saya jalani bersama keluarga, dan saat ini saya merasa ujian dan cobaan yg Allah swt berikan buat saya begitu sangat berat, penghasilan tidak ada namun kebutuhan makan dan keperluan keluarga harus terus berjalan, segala ikhtiar sudah saya lakukan, setiap do'a dalam ibadah selalu saya panjatkan, namun semuanya merasa sangat sia-sia dan tidak berarti.
Apakah saya salah berfikir seperti itu..??
Apakah saya telah suudzon kepada yg telah menciptakan saya yaitu Allah swt??
Apakah saya salah berfikir bahwa dunia ini tidak adil untuk saya???
Maafkan hamba ya Allah...ampuni segala dosa-dosa hamba ya Allah...
























Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Selain itu, terkadang seseorang juga lebih memilih untuk memendam emosi negatif akibat dari permasalahan yang dialami daripada menceritakannya kepada orang terdekat.
Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Luangkan waktu untuk berdiskusi bersama keluarga agar menemukan solusi bersama, sehingga anda tidak merasa sendiri.
Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.