Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaRasa ingin membunuh
Jadi, setiap marah atau kesal... Rasanya ingin mengabisi nyawa orang tersebut... Bahkan, saya pernah mengincar papa saya, tapi untungnya kakak bisa menghentikannya... Jadi, kalau semisal sedang menahan amarah, rasanya kesal... "𝙆𝙚𝙣𝙖𝙥𝙖 𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙠𝙪𝙗𝙪𝙣𝙪𝙝 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙖𝙟𝙖" Dalam hati saya.... Dan insting membunuh ini, akan hilang jika bercanda dengan kakak..
3 komentar
Terbaru
Halo Rachel Ivy D'rose, terima kasih untuk pertanyaannya.
Saya bisa memahami kemarahan dan kesedihan yang anda rasakan. Tentunya menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan memang membutuhkan keberanian yang besar. Dengan menceritakan hal tersebut, berarti secara tidak langsung anda menyadari kondisi yang anda alami, dan menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional.
Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya.
Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Anda dapat menuangkan seluruh isi pikiran dan perasaan anda secara berkala pada jurnal harian, sehingga emosi negative tidak hanya menumpuk dalam diri saja. Anda juga dapat mengalihkan pikiran tersbut kepada hal-hal positif yang anda senangi. Selain itu, sebaiknya anda jangan menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut. Setiap tindakan yang anda ambil sebaiknya dipertimbangkan secara matang untuk meminimalisir kondisi yang semakin memburuk, sehingga anda perlu menghindari mengambil tindakan dalam keadaan emosi yang sedang meledak-ledak. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan pikiran dan perasaan anda kepada orang terdekat yang anda percaya sehingga tidak merasa sendirian.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
sama saya juga, tapi dsisi lain saya takut. rasanya dipikiran tuh klo kita habisini aja nyawa nya pasti tenang, pasti lega, rasanya ga ada beban.
rasanya klo orang yg kita makdsud sudah tiada pasti masalah selesai, beban ilang, balik lagi ke kehidupan normal.
Sabar, semoga masalahnya cepat berlalu :)