Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaRabies
Jadi gini dok kemaren saya niat pergi ke sawah.. niat lburan dari jakarta ke bali, kebetulan daerah saya dataran tinggi dan hawanya dingin,
tb tb temen kake saya mampir ke swah dgn anjignya..
disitulah saya iseng buat megang kepalanya,, tb tb saya di ngap, sengaja nyentuh taringnya tapi gk berdarah, jadi kaya di ngap tapi gigit bercanda gitu gak sampe ada darah.,
kata pemiliknya si gapapa (sambil di elus elus sama dia) saya juga liat si gaada yang aneh sama anjing itu, kemudian saya parno karena rabies, dan kata dia si gk rabies udah pakek kalung merah (katanya si kalung vaksin), saya reflek nyuci di air sawah sambil kepikiran, terus pke aair kali, nyampe dirumah juga saya cuci air sabun.
kemudian malemnya saya imsomnia gk bisa tidur, terus besoknya malah gk enak badan, sampe akhirnya saya dapet info bahwa zona daerah saya tuh zona merah rabies makin gk enak badan lagi saya…
sampai akhirnya saya pergi ke Bidan dan Klinik rumah dokter gitu, dokernya ngasih info juga daerah saya tuh zona merah juga,
cuma yg saya alami ktnya gapapa.. gaada luka juga dan gaada pertukaran darah.
besoknya badan saya mulai udah enakan,
tb tb dua hari kemudian (sekarang) saya gk enak badan lagi malah kepikiran ke gejala rabies,
soalnya saya agak parnoan dok mungkin emang lagi cuacanya yg beda dri biasanya, jadi gk enak badan kali ya dok,
badan saya tuh kalau kadang subuh agak meriang, kdgn lemes, susah tidur, gk enak badan. kadang kaya cape nafas gitu dok, kadang ilang lagi, kadang gelisah suka kepikiran takut rabies.. minta tolong saranya dok .. terimakasi banyak🙏🏻
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
pada prinsipnya anda harus mengenal secara spesifik gejala rabies pada anjing dan gejala rabies pada manusia terlebih dahulu. Anjing dan kucing yang terinfeksi rabies akan menunjukkan perubahan perilaku yang sangat ekstrem, seperti:
- selalu gelisah,
- tidak bisa diam,
- ketakutan,
- lebih sensitif dan mudah marah,
- terlihat kesakitan,
- demam,
- sering menggigiti benda-benda,
- sering menyerang hewan lain,
- mengalami kelumpuhan kaki belakang,
- tidak nafsu makan,
- kejang, dan
- mengeluarkan air liur berbuih.
Seperti yang disebutkan di atas, ciri-ciri anjing yang terjangkit rabies yaitu sering menjilat, menggigit, dan mengunyah benda-benda tertentu. Anjing mungkin juga makan hal-hal yang tidak biasanya dimakan dan suka bersembunyi di tempat gelap. Seiring perkembangan virus, anjing atau kucing yang terinfeksi bisa menjadi sensitif terhadap sentuhan, cahaya, dan suara. Kemudian, kelumpuhan otot tenggorokan dan rahang memunculkan gejala khas berupa busa atau buih pada mulut anjing. Anjing atau kucing yang semula jinak bisa tiba-tiba menjadi lebih sensitif, ganas, dan bahkan bisa menyerang pemiliknya. Pada anjing-anjing liar, infeksi rabies bisa membuat mereka menjadi lebih buas. Namun, tidak semua anjing menunjukkan tanda-tanda rabies yang sama. Beberapa anjing yang terinfeksi justru lebih pendiam, tampak sakit, dan lemas.
Berikut merupakan beberapa cara penularan rabies dari hewan ke manusia:
- Gigitan atau cakaran. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 99% kasus rabies pada manusia ditularkan dari gigitan anjing.
- Air liur hewan terinfeksi ke mulut manusia. Ini bisa terjadi saat Anda mencium hewan peliharaan yang terinfeksi atau ketika anjing menjilat wajah Anda.
- Air liur hewan terinfeksi ke luka. Virus rabies yang ada dalam air liur hewan terinfeksi juga bisa masuk ke tubuh manusia melalui luka pada kulit yang terbuka.
- Aerosol mengandung virus atau organ transplantasi. Penularan rabies dari menghirup udara (aerosol) yang mengandung virus atau melalui transplantasi organ yang terinfeksi juga bisa terjadi. Namun, cara penularan rabies seperti ini jarang terjadi.
Masa inkubasi infeksi virus ini pada manusia yaitu jangka waktu dari penularan virus hingga munculnya gejala pertama rata-rata berlangsung selama 35 hingga 65 hari. Ketika gejala telah muncul, biasanya penyakit rabies sudah tergolong fatal. Oleh karena itu, segera cari pertolongan medis apabila tergigit binatang tanpa perlu menunggu munculnya gejala. Ketika mulai merasa sakit, infeksi virus rabies akan mulai menimbulkan gejala seperti:
- Demam mencapai 38 derajat Celcius atau lebih
- Sakit kepala
- Kecemasan
- Merasa tubuh tidak sehat secara keseluruhan
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Mual disertai muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Rasa sakit atau mati rasa di area yang digigit
- Merasa kebingungan, resah, dan gelisah
- Lebih agresif dan hiperaktif
- Kejang otot dan kelumpuhan mungkin terjadi
- Bernapas berlebihan (hiperventilasi), terkadang kesulitan bernapas
- Memproduksi lebih banyak air liur
- Takut dengan air (hydrophobia)
- Kesulitan menelan
- Berhalusinasi, bermimpi buruk, dan insomnia
- Gangguan ereksi pada pria
- Sensitif terhadap cahaya (photophobia)
Maka dari itu anda harus memperhatikan terlebih dahulu gejala klinis dari rabies pada manusia maupun pada hewan selama 35-65 hari ke depan. Dan apabila dari gejala tersebut, ada pada anda atau anjing yang mengigit anda maka silakan anda segera ke IGD terdekat.
Sekian dan Terima Kasih
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu diwaspadai dan segera meminta bantuan professional.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti: cemas/ takut/ marah/ kecewa/ sedih, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti: sakit kepala/ napas pendek/ dada terasa sesak/ pundak tegang/ gangguan pencernaan/ dsb), dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: menangis/ membentak/ mengomel/ mengganggu pola tidur/ mengganggu pola makan/ menarik diri dari sekitar/ dsb).
Tentunya langkah awal yang dilakukan ketika kecemasan anda kambuh adalah melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan napas keluar). Perlu disadari bahwa kecemasan tidak mungkin dihilangkan 100% karena tanpa rasa cemas, kita menjadi kurang waspada dan antisipasi terhadap yang akan kita hadapi. Anda tidak perlu malu menceritakan kondisi anda ke kerabat terdekat agar tidak merasa sendirian.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.