Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaQuarter life crisis
Dokter saya mau bertanya
1. Apakah quarter life crisis termasuk gangguan mental?
2. Contoh kasus yang terjadi yang dapat dikatakan sebagai dari tindakan individu yang berada pada fase quarter life crisis?
3. Apakah media informasi tentang quarter life crisis diperlukan?
4.Tindakan seperti apa yang harus dilakukan jika seorang individu berada di fase quarter life crisis tersebut?
2 komentar
Terbaru
Halo Vina, terima kasih untuk pertanyaannya.
Quarter life crisis bukanlah gangguan mental, tetapi lebih kepada istilah populer yang menggambarkan krisis kehidupan pada usia 20an.
Pada saat seseorang memasuki fase dewasa, seringkali muncul kekhawatiran terkait masalah karir, tujuan hidup, pasangan, dan sebagainya. Tidak bisa dipungkiri bahwa pada saat menginjak usia 20-30an, permasalahan dan tanggung jawab yang dimiliki lebih kompleks daripada sebelumnya sehingga seseorang rentan mengalami stress yang tanpa disadari beberapa orang akan menghindari tanggung jawab tersebut karena merasa belum siap.
Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya sehingga anda memperoleh sudut pandang lain.
Beberapa hal yang dapat diperhatikan yaitu, anda perlu mengenali situasi dan kondisi yang membuat anda merasa khawatir dalam menghadapi proses kehidupan, serta efek yang turut hadir pada diri anda, sehingga anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Kemudian anda dapat melakukan relaksasi pernapasan saat perasaan tersebut muncul agar merasa tenang dan rileks kembali. Anda juga bisa menuliskan kekhawatiran anda di kertas, lalu anda dapat menanyakan kembali ke diri anda mengenai kekhawatiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber kecemasan anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Quarter-life crisis bukanlah gangguan mental yang tergolong dalam kategori gangguan psikologis yang diakui secara resmi. Namun, quarter-life crisis dapat mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang dan menyebabkan stres, kecemasan, dan ketidakpuasan hidup. Jika seseorang mengalami gejala yang parah atau berkepanjangan, penting untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.Contoh kasus yang dapat dikatakan sebagai tindakan individu yang berada pada fase quarter-life crisis adalah seseorang yang merasa terjebak dalam pekerjaan yang tidak memuaskan, meragukan pilihan pendidikan yang telah diambil, atau merasa kehilangan arah dalam hidupnya. Gejala-gejala ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional seseorang.
Media informasi tentang quarter-life crisis dapat menjadi sumber pengetahuan dan pemahaman bagi individu yang mengalami fase ini. Informasi yang akurat dan relevan dapat membantu individu memahami bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini dan memberikan panduan tentang cara mengatasi quarter-life crisis.
Jika seseorang berada dalam fase quarter-life crisis, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan:
Refleksi diri: Mengenal diri sendiri, mengevaluasi nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup yang sebenarnya dapat membantu individu menemukan arah yang lebih jelas.
Mencari dukungan: Berbicara dengan teman, keluarga, atau profesional dapat memberikan dukungan emosional dan perspektif yang berharga dalam menghadapi quarter-life crisis.
Menetapkan tujuan dan rencana: Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta merencanakan langkah-langkah konkret untuk mencapainya dapat membantu individu merasa lebih terarah dan termotivasi.
Mengelola stres: Menggunakan teknik relaksasi, seperti meditasi atau olahraga, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Mengambil langkah kecil: Mengatasi quarter-life crisis tidak harus dilakukan dalam satu langkah besar. Mengambil langkah kecil dan terus bergerak maju dapat membantu individu merasa lebih percaya diri dan mengatasi tantangan yang dihadapi.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki pengalaman quarter-life crisis yang unik, dan solusi yang tepat dapat bervariasi. Jika seseorang merasa terlalu terbebani atau mengalami gejala yang parah, disarankan untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan dukungan yang tepat.
Related content