Hallo dokter, bagaimana cara bundir tanpa rasa sakit?
Saya sudah tak kuat hidup, daya mentalku tak bisa saya atasin.
🔥 Diskusi Menarik
Seseorang yang hanya mengalami 2/3 gejala depresi seperti yang tertulis apa bisa di kategorikan dia mengalami depresi?
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Fahrurozy Prayoga, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perlu diketahui bahwa depresi merupakan adanya suasana hati yang berada pada level rendah, sehingga menimbulkan perasaan tidak berharga, kesedihan ekstrim, hilangnya semangat dalam menjalani keseharian, dan masih banyak lagi gelaja lainnya. Di mana gejala tersebut, berlangsung selama lebih dari 2 minggu. Adapun gejala yang dialami oleh setiap orang adalah berbeda.
Depresi dapat terjadi diduga karena adanya hubungan antara faktor genetik, zat kimia di otak dan hormon, serta adanya pengalaman traumatis dan sebagainya. Oleh karena itu dibutuhkan asesmen mendalam dan menyeluruh dari ahlinya mengenai kondisi seseorang, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).
Namun, beberapa hal yang dapat dilakukan sendiri jika mengalami gejala mengarah kepada depresi, yaitu mencari dan mengenali sumber permasalahan. Dengan mengenali hal tersebut, seseorang dapat lebih mudah untuk menemukan jalan keluar. Dapat juga menulis jurnal secara berkala terkait pikiran dan perasaannya. Selain itu, seseorang juga dapat menemukan lingkungan yang kondusif yang dapat membantu menghadapi permasalahan saat ini.
Selanjutnya, dapat menemukan kembali aktivitas yang membuat merasa senang dan merasa semangat. Seseorang juga dapat mengaplikasikan pola hidup sehat, misalnya berolahraga, mengatur pola tidur, konsumsi makanan bergizi, dan sebagainya.
Untuk info lebih lanjut mengenai depresi bisa dibaca di artikel https://hellosehat.com/mental/stres/depresi/
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
hellosehat.com