Pikiran berlebihan setelah lahiran

permisi dok mau nanya smnjak sudah lahiran kok aku kyak depresi yah akhir akhir ini saya menjadi insomnia karena terlalu memikirkan tentang Kematian siang malam perasaan itu muncul terus di pikiran ku dan sangat mengganggu keseharian aku dok... Bukanya saya takut dngan kematian krna memang stiap mahkluk hidup akan mati dan akan kembali dengan sang pencipta tetapi yang aku takutkan saya takut meninggal di saat anakku yang umur nya belum 2 bulan yang masih sangat membutuhkan saya (ibunya) dunianya saat ini hanya saya dok...😭 Saya berdoa kepada sang pencipta izinkanlah aku untuk hidup lebih lama lgi jika sdah saatnya anakku sdh tidak membutuhkan saya lagi (sdah bisa jaga diri / mnikah) silahkan ambil sya...

saya minta tolong dok bantu aku agar pikiran ku jadi tenang kasihan anakku soalnya aku mengasihi nanti dia kena dampaknya kalau aku stress soalnya asi ku smkin hari semakin seret dok karena pikiran ini 😭😭🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1

1 komentar

Ibu, perasaan cemas berlebihan, insomnia, dan pikiran tentang kematian yang terus-menerus setelah melahirkan adalah hal yang wajar terjadi pada beberapa ibu, namun tidak boleh diabaikan. Kondisi ini sering disebut sebagai *postpartum blues* atau bahkan depresi pascapersalinan jika gejalanya menetap dan mengganggu aktivitas sehari-hari:

Pikiran tentang kematian, terutama kekhawatiran akan meninggalkan anak yang masih kecil, adalah bentuk kecemasan yang mendalam. Penting untuk diingat bahwa stres dan kecemasan yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental ibu, termasuk produksi ASI. Untuk mengatasi hal ini, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau ahli kesehatan mental. Mereka dapat membantu ibu mengelola pikiran negatif, kecemasan, dan memberikan strategi penanganan yang tepat. Selain itu, beberapa langkah yang bisa ibu coba lakukan adalah:

  1. Mencari dukungan: Jangan ragu untuk berbagi perasaan dengan pasangan, keluarga, atau teman terdekat. Dukungan dari orang terdekat sangat penting.
  2. Istirahat yang cukup: Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup, meskipun harus meminta bantuan pasangan atau keluarga untuk menjaga bayi.
  3. Melakukan relaksasi: Coba praktikkan mindfulness atau teknik relaksasi sederhana untuk menenangkan pikiran.
  4. Menjaga kesehatan fisik: Pastikan asupan nutrisi seimbang dan tetap aktif secara fisik jika memungkinkan. Jika pikiran negatif terus muncul dan mengganggu, serta memengaruhi produksi ASI, ini adalah tanda kuat bahwa bantuan profesional diperlukan. Jangan biarkan kesedihan dan kecemasan ini berlarut-larut demi kesehatan ibu dan buah hati.
5 jam yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan