Pasangan obsesif dan manupulatif apakah harus di pertahankan

Saya umur 19 tahun saya memiliki pasangan yg sangat manupulatif saat berdebat dia hanya fokus pada kesalahan saya seakan akan saya memliki hal yg di sembunyikan setiap hari seperti di teror dan tak bisa tenang dalam menjalani aktivitas saya merasa tertekan dalam hubungan saya, saya sudah menjelaskan apa yg harus di lakukan pasangan saya namun tetap tak berubah, apa yg harus saya lakukan

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
27
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan seseorang menjadi manipulatif. Namun, apabila perilaku tersebut berlangsung terus menerus, maka biasanya mengalami hambatan dalam berinteraksi secara sehat dengan lingkungan sosialnya karena merasa khawatir dengan penolakan atau kekhawatiran lainnya sehingga berupaya memanipulasi kondisi dan perilakunya agar mendapatkan atensi.


Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan dan mengevaluasi perasaan anda saat ini. Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan lainnya antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja. Dengan beberapa gambaran perbedaan antara cinta dan obsesi di atas, dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini untuk memutuskan menjalin relasi dengan pasangan.


Perlu disadari bahwa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, serta saling menghargai. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan, pikiran, perasaan, perilaku, dbs), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi tetap dikomunikasikan dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri/ pasangan anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah

parah, agar segera tertangani dengan tepat.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan