Halo dok, saya sering mengalami kecemasan pada saat bangun tidur.panik tiba tiba. Jantung saya tidak stabil. Napas saya sesak. Saya merasa khawati
... Lihat Lainnyamudah terkejut dan sering terbangun tengah malam
permisi dok, izin bertanya mengenai kondisi saya beberapa bulan terakhir ini saya sering sekali terbangun tengah malam dengan kondisi cemas, was-was, dan tubuh mengeluarkan keringat dingin. saya juga menjadi mudah sekali terkejut bahkan hanya dari sapaan seseorang atau tepukan di bahu saya dari belakang. ditambah lagi saya tidak nyaman mendengar atau melihat berita-berita kematian baik melalui media sosial atau bahkan kabar kematian dari seseorang. semua hal itu memang tidak terlalu mengganggu tapi ada masanya ketika saya lelah secara fisik dan gejala-gejala diatas terjadi maka akan berpengaruh terhadap kondisi fisik saya. saya akan merasa sakit di sekujur badan, keringat dingin, mual dan begah di perut. kira-kira apa yang terjadi pada tubuh saya ya dok? dan kiranya apa yang perlu saya lakukan untuk menanganinya?
1 komentar
Terbaru
Halo Fikri Dwi terima kasih atas pertanyaan anda.
Kaget merupakan respon otomatis yang muncul ketika otak mengaktifkan mode waspada (fight or flight) sehingga memerintahkan kepada tubuh untuk berada pada kondisi waspada. Hal tersebut wajar terjadi. Namun, jika respon kaget berlangsung secara berlebihan dan intensitas yang tinggi, maka perlu diwaspadai. Tentunya diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh profesional untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang anda alami.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti: cemas/ takut/ marah/ kecewa/ sedih, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti: meningkatnya asam lambung/ sakit kepala/ napas pendek/ dada terasa sesak/ pundak tegang/ gangguan pencernaan/ dsb), dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: menangis/ membentak/ mengomel/ mengganggu pola tidur/ mengganggu pola makan/ menarik diri dari sekitar/ dsb). Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.
Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik
anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya.
Jika anda merasa bahwa tontonan atau berita tersebut dapat membuat anda tidak nyaman, maka perlu membatasi diri dalam mengonsumsinya. Sebaiknya anda mengistirahatkan diri terlebih dahulu dari media sosial/ tayangan yang sekiranya akan mengganggu anda. Anda juga dapat menemukan lingkungan kondusif yang dapat membantu anda menghadapi kondisi anda saat ini.
Dengan menyadari perubahan perilaku/ kondisi diri yang anda alami, maka segera ke psikiater (mendapatkan penanganan medis/ obat) atau ke psikolog (mendapatkan penanganan psikoterapi). Sampaikan semua keluhan dan perubahan yang anda alami kepada psikolog/ psikiater, kemudian mereka akan menyesuaikan jenis perawatan yang anda butuhkan, termasuk dengan memberikan rujukan jika diperlukan. Semoga membantu ya