Merasa tak di cintai
Izin bertanya dok..aku anak broken home, dmn org tuaku becerai saat usia ku 11 bulan.
Dan ibuku menikah lagi dengan bujangan, tapi entah kenapa ayah tiri aku sllu tak pernah anggap sebagai akuanak, aku selama 13 tahun, kerap kali mendapatkan perlakukan kasar, pukulan fisik maupun batin, serta kerap melihat keributan antara ibu dan ayah tiriku, selang bbrp tahun akhirnya ibuku memilih berpisah, tp masalahnya aku kerap sekali menangis, takut bahkan sering gemetar badan kutrasa panas dingin jika melihat kasus kekrasan bahkan pikiran overnegatif/ ketidak percayaan terhadap seseorang tinggi, bahkan aku tidak bisa bertemen terlalu lama..apakah ini efek dri aku trima siksaan slma 13tahun dok? Apakah itu bisa sembuh? Apa harus aku lakukan saat ini?

























Halo Ariniayu Lesthari, terima kasih untuk pertanyaannya.
Saya bisa memahami kondisi, kekhawatiran dan ketakutan anda akibat pengalaman tersebut. Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.
Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.
Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Kenali kekhawatiran anda sehingga lebih mudah mengatasinya. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.