Merasa Stress,Takut ketika sendirian

Hallo dok,saya mau bertanya kenapa setiap saya mengalami sesuatu yang membuat saya sedih mendalam saya selalu merasa takut dan ingin menangis terus menerus. Sampai rasanya saya selalu butuh teman. Misalnya saya adalah seorang cat lovers yang baru kehilangan kucing,saya sedih berhari hari sampai untuk makan pun saya tidak nafsu. Untuk tidur saja ketika saya mencoba memejamkan mata pikiran saya kemana mana, itu sering terjadi ketika saya sedih.Tiap di kamar saya selalu menangis dan ketakutan,tiap duduk sebentar pikiran saya kosong. Ada rasa ingin menyakiti diri sendiri tapi saya takut. Dan saya seorang anak broken home,apakah ini ada hubungannya dok?setiap ada masalah saya gampang sedih berlebihan dan ketakutan. Apakah ini berarti saya punya gangguan mental atau depresi dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
2

2 komentar

Halo Oktaviana Puspita, terima kasih atas pertanyaan anda


Untuk memastikan kondisi mental dan menentukan diagnosa diperlukan pemeriksaan mendalam oleh psikolog/ psikiater, agar diperoleh gambaran menyeluruh atas kondisi anda yang sebenarnya.


Tidak bisa dipungkiri bahwa kehilangan bisa saja berdampak pada kesedihan yang mendalam. Setiap orang melewati proses kedukaan dan kesedihan tersebut dengan cara berbeda-beda, sehingga tidak ada batasan tertentu yang dianggap normal untuk menghilangkan kesedihan. Akibat kehilangan tidak hanya menyebabkan kesedihan yang mendalam, tetapi bisa juga berdampak kepada kondisi psikologis lainnya dan juga kondisi fisik, bahkan bisa mengganggu seseorang dalam menjalani aktivitas keseharian.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan menolak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama, atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan tersebut, seperti melukis, menulis, bermain music, dsb. Anda juga dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan anda pada jurnal harian secara berkala. Selain itu, tetap membuka diri untuk terkoneksi dengan sekitar, karena tanpa disadari kehilangan akan menyebabkan rasa kesepian.


Tentu saja respon yang kita tunjukkan saat ini tidak terlepas dari pengalaman sebelumnya di masa lalu. Bisa saja perpisahan orang tua menimbulkan kesepian yang mendalam pada diri anda, sehingga ketika menghadapi situasi serupa di kemudian hari akan merespon hal yang sama pula.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya bukan dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan beberapa informasi yang mungkin dapat membantu Anda.:

Gejala yang Anda sebutkan, seperti merasa sedih mendalam, takut, ingin menangis terus-menerus, dan kesulitan tidur, dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan mental seperti depresi atau gangguan kecemasan. Namun, hanya seorang profesional kesehatan yang dapat memberikan diagnosis yang akurat setelah melakukan evaluasi lebih lanjut.

Adanya pengalaman sebagai anak broken home juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Pengalaman traumatis atau stres kronis dapat meningkatkan risiko mengembangkan gangguan kecemasan atau depresi.

Saya sangat mendorong Anda untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka akan dapat melakukan evaluasi yang komprehensif dan memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Terapi psikologis dan, dalam beberapa kasus, pengobatan dapat membantu mengatasi gejala yang Anda alami.

Selain itu, penting juga untuk mencari dukungan sosial. Berbicaralah dengan orang-orang terdekat Anda tentang apa yang Anda rasakan dan cari dukungan emosional dari mereka. Juga, pertimbangkan untuk bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas yang dapat memberikan dukungan tambahan.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini, dan ada bantuan yang tersedia untuk Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dan dukungan sosial yang Anda butuhkan.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan