🔥 Diskusi Menarik

Merasa gagal menjadi seorang istri,merasa tak ada orang yang menyayangi

Saya seorang ibu rumah tangga dgn satu orang anak berusia 9thn.saya telah menikah kurang lebih selama 10 tahun.banyak hal yg kami alami selama 10 tahun ini.sebelum kejadian menyakitkan yg sy alami saya merasa seperti ratu dan di cintai oleh suami hingga suatu ketika saya melihat foto mesra suami dengan wanita pemandu lagu....mereka sering berhubungan lewat chat....dan saya sering cek cok dgn suami.kejadian itu sudah berlalu sampai akhirnya sy melihat lagi chat mesra suami saya dgn wanita lain dan itu berulang kembali sekitar dua bulan hal tsb terulang kembali hingga saya memiliki trauma dan rasa curiga berlebih...saya selalu merasa nelangsa seperti sudah tak ada lg rasa kasih sayang untuk saya.suami sekarang lebih protektif thd handphone nya.suami pun selalu membela wanita2 itu dan menyalahkan saya.pikiran saya terkadang mengarah pd pikiran untuk bunuh diri atau bercerai.saya sudah berusaha sebisa mungkin bertahan dan mencoba menerima,tapi hati ini selalu berkata berbeda.saya sering menangis tapi terkadang saya bisa tertawa sendiri,saya membenci wanita yg berpakaian dinas,karena wanita teman chat mesra suami saya adl seorang pegawai kesehatan.setiap saya melihat wanita berpakaian dinas otak saya lngsung menuju pada satu nama.mood saya naik turun pikiran negatif untuk bunuh diri hingga membunuh suami selalu ada di otak saya.apa yg harus saya lakukan apakah kondisi saya termasuk kedalam kondisi depresi?

0
392
2 komen

2 komentar

Halo Susanti Krisnawati, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan dan disebabkan karena hadirnya orang ketiga, maka anda dan pasangan perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Mengetahui pasangan berselingkuh tentunya memicu anda merasa marah, sedih, bingung, malu, kecewa dan sebagainya. Perasaan dan pikiran yang bercampur aduk bisa menyebabkan seseorang tidak dapat berpikir jernih sehingga bisa saja memicu bertindak gegabah.


Menghadapi pasangan yang sulit diajak berkomunikasi memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Dengan adanya komunikasi terbuka dan saling mendengarkan akan membantu anda dan pasangan menemukan solusi bersama untuk ke depannya. Namun, apabila pasangan anda terus mengulangi perilaku yag serupa, maka ada baiknya anda melakukan introspeksi pada diri dan hubungan yang sedang anda jalani.


Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki tanpa disertai logika.


Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan yaitu menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut. Selain itu, anda dapat menuliskan jurnal harian secara berkala setiap hari sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi. Temukan pula minimal 3 hal yang dapat anda syukuri setiap harinya (hal besar, maupun hal kecil dan sederhana). Sebaiknya anda perlu memberanikan diri untuk menyampaikan pikiran dan perasaan anda secara asertif (menyampaikan dengan cara yang baik tanpa menyakiti orang lain). Anda juga dapat mengambangkan sikap berterima kasih dan memaafkan diri sendiri dan orang disekitar anda agar lebih tenang menghadapi kehidupan anda.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.


2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hallo Susan...

kalau saya lihat, Susan memasuki gangguan stress pasca trauma. Perselingkuhan pasangan, itu memang sangat mungkin memicu kondisi trauma.

Saya juga sedang berjuang mengatasi trauma, berkali-kali saya kosultasi ke psikolog dan diberikan banyak saran, namun sayangnya itu tidak membuat kondisi saya lebih baik. Karena saya sudah mengalami luka batin, rasanya sakit sekali.

Kemudian saya menyadari, kalau aku tidak bisa mengubah orang lain, yang bisa aku ubah adalah sikap hatiku.

Akhirnya jalan yang saya pilih adalah belajar mengampuni kejadian dan orang yang membuat saya sangat terluka. Itu membuat hati saya lebih baik. Mengampuni itu sulit sekali dan saya masih berjuang untuk itu.

Saya mencoba mengingat-ingat kembali hal-hal baik yang aku alami sepanjang hidup, misalnya aku masih bisa ngobrol sama mamahku, aku sembuh dari sakit, punya pekerjaan yang baik, punya kesempatan untuk sekolah lagi. Aku lakukan itu untuk meredam perasaan buruk akibat hal-hal menyakitkan yang aku alami.

Susan, suami Susan saat ini sedang berbuat tidak benar, namun Susan jangan terpengaruh. Susan harus tetap berbuat benar dan doakan suami Susan.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan