Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaMental Health Declining
Aku mau berbagi sedikit cerita yg aku punya, aku Wanita umur 23 tahun yg belum menikah. Singkat cerita 2 tahun ini aku sedang menjalin hubungan dengan seorang Pria berumur 25 tahun, awal nya aku sangat senang karna memiliki pasangan. Tapi lama kelamaan aku fikir aku menjalin hubungan dengan dia semakin lama semakin memperburuk keadaan mental aku dan sering berfikir untuk bundir, dengan dia mau jadiin aku lebih baik dan seperti apa yg dia mau, selalu mengekang lebih dari hal hal kecil yg menurut dia itu bisa menjaga hubungan kita yg akan ke jenjang yg lebih. Aku sebenarnya bingung dan makin kacau hidupku tapi aku gak bisa mengakhiri dan berbuat banyak, setelah semuanya terjadi semakin hari aku selalu menutupi kesedihan di depan dia, dan mungkin aku cenderung lebih sering menangis karna aku fikir mental ku udah kurang baik dan gatau harus seperti apa ngatasinnya
2 komentar
Terbaru
Halo Anisha Caning, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja. Mewujudkan komitmen dalam hubungan diperlukan 2 pihak yang bersungguh-sungguh.
Perlu diketahui bahwa beberapa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, serta dapat saling menghargai.
Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan sehingga membuat anda dan pasangan merasa tidak nyaman menjalani hubungan tersebut. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi tetap dikomunikasikan dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.
HaloAnisha Caning pasti berat dan membingungkan kondisi yg kamu alami ini. Tapi jika kamu merasa tertekan dan dia sangat posesif, itu merupakan redflag kalau hubungan kalian sudah tidak sehat. https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/red-flag-hubungan/
Jika menurutmu ini masih bisa dibicarakan, mungkin kamu bisa menulis semacam surat untuk meluapkan apa yang kamu inginkan dalam sebuah hubungan. Tapi jika itu sulit, mungkin berpisah justru bisa jadi solusi yg lebih baik. Kita perlu pasangan yang bisa mendengar dan menghargai pendapat kita, bukan mengekang seolah2 kita adalah barang yg dia miliki. Semoga kamu kuat ya mengatasinya...
hellosehat.com