Mental
Saya mau bercerita, saya umur 23 anak pertama perempuan, saya kuliah semester akhir tapi juga sambil kerja, ekonomi keluarga saya lagi sangat memperihatinkan dari sejak saya kecil, ayah saya yang cuman bekerja, ibu saya cuman irt, saya merasa sangat terpuruk akhir2 ini, ibu saya sering menanyakan kapan saya wisuda dan menyuruh agar saya cepat menyelesaikan tugas akhir saya, tapi saya akhir-akhir ini memang lebih fokus ke kerjaan saya, karena saya mencari uang untuk keperluan saya sendiri karena kadang saya merasa kasian jika harus meminta kepada kedua orangtua saya, dan kalaupun saya minta itu tidak cukup untuk kebutuhan saya dengan diberi jatah 100ribu untuk 5 hari, itupun kalau habis ibu saya pasti akan memarahi saya karena katanya saya boros dengan segitu, Al hasil saya mencari pekerjaan untuk saya sendiri tapi kemaren saya minta dibelikan motor untuk keperluan saya Konsul dan bekerja juga, karena dari semester awal sampai semester 7 saya harus nebeng sama teman saya even itu untuk bekerja, makanya saya terpaksa meminta belikan motor, alhmdulillah sekarang sudah ada kredit dan saya juga harus membantu bayaran bulannya setengah, tapi saya merasa sakit hati terpuruk karena ibu saya sering mengungkit kalau tidak ada untuk bayar bulanan motor itu ibu saya sering menyalahkan saya, karena tanggungan cicilan motor itu menambah bayaran kedua orang tua saya, saya bingung harus bagaimana sedangkan ketika saya minta uang saja mereka bilang kan ga ada makanya saya inisiatif nyari kerja sendiri, tapi saat saya sudah gajihan ibu saya juga pasti meminta untuk keperluan dirumah, saya rantau sendiri dikota orang, saya merasa cape dengan semua tuntutan ini, saya tau saya harus berbakti kepada kedua orang tua saya tapi saya cape mereka juga tidak paham akan kondisi saya disini, saya sering disalahkan, dan saya merasa saya serba salah, saya sekarang lebih fokus kerja untuk mencari uang karena ibu saya menuntut bayaran cicilan itu, tapi juga memarahi saya karena tidak segera menyelesaikan skripsi saya, saya bingung harus bagaimana
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap brharga.
Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya memahami bahwa Anda sedang menghadapi banyak tekanan dan stres dalam kehidupan Anda saat ini. Situasi ekonomi keluarga yang sulit, tanggungan kuliah dan pekerjaan, serta tuntutan dari orang tua dapat menjadi beban yang berat.:Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini. Banyak orang muda seperti Anda yang juga mengalami tekanan serupa dalam menjalani kehidupan mereka. Namun, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menghadapinya.
Dalam situasi ini, komunikasi yang jujur dan terbuka dengan orang tua Anda sangat penting. Cobalah untuk berbicara dengan ibu Anda dan jelaskan situasi yang Anda hadapi. Sampaikan bahwa Anda sedang berusaha keras untuk mencari uang dan menyelesaikan tugas akhir kuliah Anda. Jelaskan juga bahwa Anda merasa terbebani dengan tanggungan cicilan motor dan berusaha membantu dengan membayar setengah dari cicilan tersebut. Mungkin dengan berbicara secara terbuka, Anda dapat mencapai pemahaman bersama dan menemukan solusi yang lebih baik.
Selain itu, penting juga untuk menjaga keseimbangan antara kuliah, pekerjaan, dan kesehatan mental Anda sendiri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan berusaha untuk mengatur waktu dengan bijak. Prioritaskan tugas-tugas yang paling penting dan cari waktu untuk istirahat dan relaksasi. Jika memungkinkan, cari dukungan dari teman atau keluarga lain yang dapat membantu Anda dalam menghadapi situasi ini.
Jika Anda merasa terlalu terpuruk dan kesulitan mengatasi tekanan ini sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. Konsultasikan masalah Anda dengan psikolog atau konselor yang dapat memberikan dukungan dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan Anda.
Ingatlah bahwa Anda memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menghadapi tantangan ini. Tetaplah tegar dan berusaha untuk menemukan solusi yang terbaik bagi diri Anda sendiri. Semoga Anda dapat menemukan jalan keluar dari situasi ini dan mencapai kesuksesan dalam kuliah dan karier Anda.
Related content