Menghadapi pasangan yang mau menang sendiri

Halo dok,,, ijinkan saya bercerita tentang hubungan pernikahan saya. Saya seorang istri yg sdh menjalani pernikahan selama 6 tahun. Dan saat ini saya sedang hamil anak pertama. Saya hidup dengan suami yang selalu membandingkan saya dg org lain terutama dalam hal fisik. Bahkan dia selalu mencela kondisi fisik saya yg menurut dia kurus dan tdk menarik. Ketika saya mencoba berkomunikasi baik2 dengan dia.. Dia selalu marah2 dan menunjukkan seakan2 selalu saya yang salah ketika saya menjwb apa yang dia katakan dia akan marah besar. Jadi akhirnya saya memilih diam karena meskipun saya bicara baik2 dia tidak pernah mau mendengarkan dan mengakui kesalahannya. Tapi jujur itu sangat menyakitkan bagi saya dok. Apalagi dg posisi hamil seperti ini dia sering marah2 pada saya karena badan saya yang semakin kurus.. Bahkan dia mendiamkan saya hingga beberapa hari.Bahkan dia mengancam saya apabila sebelum lahiran saya tdk gemuk maka dia akan melakukan apa saja yg ingin dia lakukan dan saya harus menurutinya. Sdg usia kehamilan saya skrg 8 bulan. Oh iya suami saya juga tdk jujur tentang status perkawinan pada teman2nya. Dia sering memgaku belum menikah dan menghubungi beberapa wanita. Padahal apa yg dia sukai sdh saya ijinkan dia melakukannya. Apakah saya salah selama ini? Dan bagaiman saya harus menyikapinya? Masihkah saya harus bertahan?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
41
1
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaan anda.


Kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi para ibu ataupun calon ibu. Kesehatan fisik dan mental saat kehamilan perlu dijaga karena kondisi emosi yang dirasakan ibu hamil akan mempengaruhi kondisi bayi.

Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja.

Menghadapi pasangan yang sulit diajak berkomunikasi dan sulit mengelola emosi memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Jika diperlukan, anda dapat meminta bantuan pihak keluarga yang dianggap netral dan bijaksana sebagai penengah.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan