🔥 Diskusi Menarik

Menghadapi bullying pada anak

Halo dok..Sebelumnya perkenalkan saya seorang ibu tunggal yang memiliki anak laki-laki kelas 1 SMP.Beberapa bulan belakang saya perhatikan pakaian sekolah anak saya sering dipenuhi coretan pena pada bagian lengan ataupun punggung baju setelah pulang sekolah.Hal itu menimbulkan pertanyaan bahi saya karna tidak mungkin bisa tidak sengaja tercoret di bagian punggung dan setiap saya bertanya jawaban anak saya selalu sama yaitu tidak sengaja tercoret oleh temannya.Tadi siang saya bertemu salah seorang teman sekelas anak saya dan diapun mencerita kalau anak saya ternyata sering dibuly oleh teman-teman laki2 dikelasnya dengan cara bajunya dicoret2, tasnya disembunyikan dan penghinaan secara fisik.Sebagai orang tua hati saya begitu hancur mendengar cerita dari temannya tersebut, karna berarti firasat saya selama ini benar kalau anak saya dijahili oleh temannya karna kondisi pakaiannya yg selalu kotor setiap pulang sekolah.Tetapi anak saya tidak pernah mau bercerita kepada saya.Apakah sebaiknya yang harus saya lakukan dok?Saya berencana mendatangi sekolahnya dan menemui wali kelasnya untuk melaporkan kejadian ini.Apakah tindakan saya itu sudah tepat? Apa langkah sebaiknya yg harus saya lakukan dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Terjadinya bullying di lingkungan sekolah selalu menjadi kekhawatiran tersendiri dan menjadi hal yang menyedihkan bagi para orang tua, terutama jika anaknya yang menjadi korban. Anak yang mengalami bullying akan merasa tidak nyaman berada pada lingkungan tersebut sehingga mempengaruhi perilaku yang ditampilkan, atau bahkan akan berdampak pada kondisi mental buruk yang berlanjut hingga dikemudian hari jika tidak segera diatasi.


Perlu diketahui bahwa anak yang menjadi korban bullying, pada dasarnya akan berusaha dan belajar untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri. Dengan demikian, anda sebagai orang tua tidak dianjurkan untuk memarahi atau memukul anak karena ketidakberaniannya membela diri sendiri. Hal tersebut hanya akan memperburuk kondisinya jika dilakukan. Sebagai orang tua, sebaiknya beri kesempatan kepada anak untuk berproses, tetapi tetap dalam pendampingan dan pengawasan anda. Anda juga tidak perlu memarahi pelaku bullying, tetapi anda bisa mendiskusikan hal tersebut kepada orang tua pelaku dengan meminta bantuan pihak sekolah.


Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mendampingi anak korban bullying, yaitu membangun komunikasi terbuka dan hangat tanpa adanya judging atau labelling terhadap anak agar anda lebih memahami kondisi, pikiran dan perasaan anak. Selain itu, dengan komunikasi terbuka, anak juga menjadi terbuka untuk menceritakan pikiran dan perasaannya. Anda juga perlu melatih anak untuk berani menyampaikan kebenaran dan membela diri saat dibully sehingga anak dapat menjadi lebih tangguh dan mandiri. Anda juga dapat membantu anak untuk mengenali dan mengelola emosinya, kemudian anda dapat mengarahkan anak untuk melakukan aktivitas positif yang menyenangkan baginya agar anak tidak melampiaskan emosinya pada hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian, harga diri anak dapat meningkat, serta dapat mengembangkan perasaan cinta akan diri sendiri, baik itu pada kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Selain itu, bantu anak dalam mengembangkan sikap memaafkan terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Hargai setiap proses yang dijalani oleh anak.


Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan