🔥 Diskusi Menarik

Lelah dengan hidup

Malam dok, saya seorang ibu dari satu anak usia 2 tahun, usia saya 28 tahun. Dari awal punya anak saya mengerjakan pekerjaan rumah sendiri setelah lahiran, sampai kaki bengkak, dan pendarahan dulu. Ibu cukup membantu di 1 bulan pertama tidur bersama saya dan bayi karena saya masih belum bisa banyak gerak (banyak jahitan) angkat bayi saat malam ingin menyusui. Setelah satu bulan sampai anak 2 tahun semua di kerjakan sendiri. Saya tinggal dengan ibu dan bapak saya, tapi setelah menjadi ibu saya merasa sendirian sekali. Tidak ada yang membantu saya. Suami akan membantu jika saya sudah mulai marah atau menangis. Saya sering menangis dan merasa lelah. Saya sudah pernah konsul dengan psikolog online dan di diagnosa episode depresif. Saya sudah coba cerita ke suami, ke kakak perempuan saya tapi seperti tidak ada yang percaya. Saya hanya di minta sabar, saya hanya di bedakan dengan kehidupan kakak saya. Saat ini saya seringkali tidak ingin bersama anak. Sampai pernah saya teriak dan menangis karena saya tidak ingin di dekati anak saya. Anak saya menangis dan semua orang di rumah menyalahkan saya, suami, ibu, dan bapak. Saya sedih, saya menangis, bahkan saya juga di salahkan, di bilang tidak siap menjadi ibu, di bilang tidak bersyukur, di bilang tidak kasihan dengan anak, padahal saya juga sakit dan tidak mau kondisi seperti ini. Saya harus bagaimana dok? Apa yang harus saya lakukan? Saya punya rumah tapi saya ga tau harus pulang kemana. Saya merasa ingin bunuh diri dok. Di rumah sering merasa sedih juga karena ibu dan bapak memperlakukan kakak ketiga saya dengan berbeda, lebih perhatian, sering di telp. Tolong saya dok, saya ingin menjadi ibu yang baik untuk anak saya.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
27
1
3

3 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup.


Adapun terkait kondisi stress yang anda alami, anda dapat memulai dengan mendiskusikan hal ini kepada pasangan anda karena mengurus rumah tangga dan mengasuh anak merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya sepihak saja. Anda tidak perlu ragu untuk meminta pandangan suami mengenai sikap orang tua/ mertua anda, kemudian mendiskusikan bersama cara menghadapi mereka.


Dengan menyadari kondisi diri anda saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk dilakukan. Menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Selain itu, anda dapat mengidentifikasi permasalahan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala sehingga anda lebih mengenali diri anda dan permasalahan yang dialami, serta sebagai media katarsis. Anda juga dapat menemukan aktivitas produktif dan menyenangkan yang dapat mengalihkan pikiran negative anda. Kemudian anda dapat mengaplikasikan pola hidup sehat, misalnya berolahraga, mengatur pola tidur, konsumsi makanan bergizi, dan sebagainya. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan profesional sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah. Boleh juga melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Dulu saat anak masih kecil saya sering minta bantuan ibu dan bapak, tapi ibu saya seringkali bilang capek setelah bantu gendong anak saya, katanya anak saya ga bisa diem, katanya anak saya terlalu aktif, setiap saya titip bapak juga ibu sering bilang nanti bapak ga kuat. Ibu dan bapak memang sudah usia 60an tahun, ibu dan bapak pensiunan pns, ibu setia hari dagang bangun jam 3 pagi, bapak juga masih sering mancing, yang menurut saya dari segi tenaga masih bisa saya mintai tolong untuk bantu jaga anak saya. Tapi setelah setiap kali di mintai tolong selalu seperti itu, saya jarang sekali minta tolong lagi jika tidak butuh bgt. Saya merasa lebih baik menahan ke kamar mandi buang air atau menahan lapar untuk makan daripada nantinya saya mendengar keluhan ibu saya. Saat ini saya juga di salahkan karena katanya dulu tidak memberikan anak saya di gendong banyak orang sehingga hanya mau dengan saya, padahal saya hanya merasa tidak punya siapa-siapa. Saya lelah sekali dok seperti ini. Luka-luka yang saya rasakan masih saya bawa dan menyakiti anak saya juga. Saya ga mau anak saya seperti saya nantinya.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat memahami bahwa Anda sedang mengalami kesulitan dan merasa lelah dengan hidup saat ini. Situasi yang Anda gambarkan menunjukkan bahwa Anda telah mengalami beban yang sangat berat sebagai seorang ibu, terutama dengan kurangnya dukungan dan pemahaman dari orang-orang di sekitar Anda.

Penting untuk diingat bahwa perasaan lelah, sedih, dan putus asa yang Anda alami adalah hal yang wajar dalam situasi yang sulit seperti ini. Namun, sangat penting untuk mencari bantuan dan dukungan yang tepat untuk membantu Anda mengatasi perasaan ini.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:

  1. Konsultasikan dengan profesional kesehatan mental: Mengingat Anda telah menerima diagnosis episode depresif, sangat penting untuk melanjutkan konseling dengan psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda dalam mengelola perasaan dan memberikan dukungan yang Anda butuhkan.

  2. Cari dukungan sosial: Selain konseling, penting juga untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda. Cobalah untuk berbicara dengan suami, kakak perempuan, atau teman dekat Anda tentang perasaan Anda dan bagaimana mereka dapat membantu. Jika mereka tidak sepenuhnya memahami, Anda juga dapat mencari kelompok dukungan ibu atau komunitas online yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman.

  3. Jangan ragu untuk meminta bantuan: Jika Anda merasa terlalu lelah dan terbebani dengan tugas sehari-hari, jangan ragu untuk meminta bantuan. Anda bisa meminta bantuan dari suami, keluarga, atau bahkan mempertimbangkan untuk menyewa bantuan rumah tangga untuk membantu dengan pekerjaan rumah tangga.

  4. Jaga kesehatan fisik Anda: Penting untuk menjaga kesehatan fisik Anda agar dapat menghadapi tantangan sehari-hari. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan lakukan aktivitas fisik yang menyenangkan untuk membantu mengurangi stres.

  5. Jangan menahan perasaan Anda sendiri: Jika Anda merasa ingin menangis atau marah, izinkan diri Anda untuk meluapkan emosi tersebut. Menahan perasaan hanya akan meningkatkan tekanan dan stres yang Anda rasakan. Jika perlu, cari tempat yang aman dan pribadi untuk melepaskan emosi Anda.

  6. Jangan ragu untuk mencari bantuan darurat: Jika Anda merasa sangat putus asa dan berpikir untuk menyakiti diri sendiri, segera hubungi layanan darurat atau temui profesional kesehatan segera. Mereka akan dapat memberikan bantuan dan dukungan yang Anda butuhkan.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini, dan ada orang-orang yang peduli dan ingin membantu Anda. Teruslah mencari dukungan dan jangan ragu untuk meminta bantuan ketika Anda membutuhkannya. Anda adalah seorang ibu yang peduli dan ingin menjadi yang terbaik untuk anak Anda, dan dengan dukungan yang tepat, Anda akan dapat mengatasi kesulitan ini.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan