Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaKonsultasi tentang ayah saya
Prkenalkan saya vara,usia 35 tahun,,,Usia ayah saya 61 tahun, saat ini masih lumayan sehat, bbrapa tahun belakangan ini bersikap lebih posesif ke ibu saya,, selalu mnghubungkan ibu saya ke setiap lelaki yg dikenalx, bahkan kpada menantux/ suami saya pun dicemburuix,,, saya sampai tdak hbis pikir,,, ibu saya tdak diijinkn pergi kluar rumah,,, bahkan tmpramenx smakin mnjadi, ibu ketoilet pun di cek, bahkan disetiap ujung rumah pun ada parang buat sewaktu2 ada yg macam2,, bahkan kemarin pun ayah saya sempat mncekik ibu saya,,, itu bukan sekali duakali trjadi tapi sering,kambuh disaat dy merasa ibu saya ini ada yg mngajak bicara(laki2) ntah sypapun itu,,dan selalu mnuduh ibu yg tdak2,,,
Saya pusing dgn keadaan ini,,, sbgai anak saya khwatir dgn ibu saya, tapi itu juga ayah saya,,, kira2 apa yg harus saya lakukan ya? Dan apa yg sbnarx trjadi dgn ayah saya,,, terimakasih atas jawabanx
2 komentar
Terbaru
Halo Vara, terima kasih untuk pertanyaan anda.
Cemburu merupakan emosi alamiah manusia, sehingga sangat wajar jika merasa cemburu terhadap pasangannya. Adapun munculnya rasa cemburu sebagai tanda bahwa seseorang menghargai komitmen yang dibuat bersama pasangan, sehingga akan kecewa jika hal tersebut dilanggar. Dengan adanya rasa cemburu dalam kadar yang wajar bisa jadi sebagai alarm yang mengingatkan bahwa hubungan antara suami dan istri tetap perlu dipertahankan dan dibina tanpa mengenal batasan usia. Namun, apabila rasa cemburu tersebut sudah diluar batas wajar, disertai dengan pikiran-pikiran irasional dan terlalu dibesar-besarkan, maka perlu diwaspadai karena bisa saja justru malah membuat hubungan menjadi renggang karena pasangan merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut.
Bisa jadi, seseorang dengan cemburu berlebihan tanpa alasan yang jelas termasuk gejala sindrom Othello. Sindrom ini termasuk dalam gangguan delusi (meyakini suatu hal yang ia percaya tetapi tidak benar-benar terjadi), sehingga yang bersangkutan akan sulit membedakan realitas dan imajinasi.
Perlu diketahui, menurut hasil penelitian bahwa sindrom Othello jarang ditemukan, tetapi kebanyakan pengidapnya adalah laki-laki. Selain itu, ditemukan pula bahwa sebagian besar terjadi karena terdapat gangguan saraf sehingga mempengaruhi perilakunya. Dengan demikian, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi yang bersangkutan oleh professional, sehingga memperoleh diagnose yang tepat sesuai kondisi yang sebenarnya. Tidak dianjurkan pula untuk melakukan diagnose sendiri karena hanya akan memperburuk keadaan.
Sebagai upaya yang dilakukan sendiri, anda dapat mencoba mengajak orang tua anda (ayah) untuk berdiskusi mengenai rasa cemburunya, dengarkan semua keluhan dan kekhawatirannya tanpa dihakimi sehingga anda dapat memahami kondisi yang dialaminya. Kemudian, anda juga dapat mencoba mengajak ayah dan ibu untuk mengenang kembali masa-masa mereka mulai pertama kali saling mengenal sampai saat ini, misalnya membantu mereka mengingat masa berjuang bersama hingga melewati fase tersulit, atau masa yang sangat bahagia bagi keduanya. Anda juga dapat sesekali meyakinkan bahwa ibu anda masih setia mendampinginya sampai saat ini. Jika perlu, ajak mereka untuk refreshing sambil bernostalgia dengan masa lalunya.
Semoga membantu ya.
Jangan ragu untuk memeriksakan orang tua anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Halo Vara, saya memahami bahwa Anda mengalami kekhawatiran dengan perilaku ayah Anda terhadap ibu Anda. Perilaku posesif, cemburu, dan bahkan kekerasan yang Anda sebutkan adalah tanda-tanda yang serius dan perlu ditangani dengan serius pula.Pertama-tama, penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan ibu Anda. Jika ada kekerasan fisik yang terjadi, segera cari bantuan dari pihak berwenang atau lembaga yang berkompeten dalam menangani kekerasan dalam rumah tangga. Mereka dapat memberikan bantuan dan perlindungan yang diperlukan.
Selanjutnya, penting untuk berbicara dengan ibu Anda dan mendengarkan pengalaman dan perasaannya. Dukung ibu Anda dan berikan kepadanya ruang untuk berbicara tentang apa yang dia alami. Jika ibu Anda merasa nyaman, Anda dapat mencari bantuan dari konselor atau terapis yang dapat membantu dalam mengatasi masalah ini.
Selain itu, Anda juga dapat mencoba berbicara dengan ayah Anda secara terbuka dan jujur tentang kekhawatiran Anda. Sampaikan dengan lembut bahwa perilaku tersebut tidak sehat dan dapat menyakiti ibu Anda. Jika ayah Anda bersedia, Anda dapat mengusulkan untuk mencari bantuan profesional bersama-sama, seperti konseling keluarga atau terapi pasangan.
Namun, jika ayah Anda menunjukkan resistensi atau tidak mengakui masalahnya, Anda mungkin perlu mencari dukungan dari keluarga lain atau teman dekat. Mereka dapat memberikan perspektif dan saran yang berharga dalam menghadapi situasi ini.
Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini. Ada banyak sumber daya dan organisasi yang dapat membantu Anda dan ibu Anda dalam mengatasi kekerasan dalam rumah tangga dan masalah hubungan keluarga. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan yang Anda butuhkan.
Terakhir, tetaplah menjaga keselamatan dan kesejahteraan diri sendiri. Jika Anda merasa terancam atau khawatir akan keselamatan Anda, segera cari bantuan dari pihak berwenang atau lembaga yang berkompeten dalam menangani kekerasan dalam rumah tangga.
Semoga Anda dan ibu Anda dapat menemukan jalan keluar dari situasi ini dan mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan.
Related content