🔥 Diskusi Menarik

Ketakutan

Permisi dok. Aku mau bercerita sekaligus bertanya.

Umurku sekarang 21th. Sejak kecil aku menjadi korban kekerasan kedua orang tua. Entah itu dengan cubitan, bentakan, pukulan, diseret bahkan pernah dikurung. Semua tindakan yg ortu lakukan masih teringat dalam ingatan dan terasa cubit, pukul, dll. Sekarang kalo mendengar ortu membentak rasanya jantung berdetak cepat kadang mengeluarkan keringat, ingin menangis, dan gemetar. Semakin saya menangis, semakin kencang bentakan ortu. Jika ada yg ingin mengelus kepala atau hendak merangkul, saya refleks untuk menangkis atau menghindar. Setiap pulang ke rumah aku selalu ngerasa takut akan bentakan dan makian (pakai bahasa yg tidak layak). Bahkan saya sering kabur dari rumah untuk berlindung. Sekarang dampaknya saya mudah tersinggung, mudah menangis, takut berbicara dgn ortu, jika ada orang yg dimarahin didepan saya kadang saya jafi tidak tega dan ingin menangis.

Apakah yg saya rasakan merupakan gejala PTSD?

Terima kasih sebelumnya dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Saya turut prihatin dan sedih atas apa yang anda alami. Saya juga menyampaikan banyak terima kasih karena telah percaya kepada Komunitas Hello Sehat untuk berbagi cerita. Tentunya untuk menceritakan hal ini bukan hal yang mudah. Begitu banyak pengalaman dan lika liku kehidupan yang anda lewati, baik itu suka maupun duka. Saya salut dengan perjuangan anda yang bisa bertahan sampai saat ini, dan tetap menebarkan kebaikan bagi orang-orang di sekitar anda.


Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Perlu disadari juga bahwa setiap orang tua memiliki cara dalam mendidik ataupun mendisiplinkan anaknya, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa terkadang perlakuan yang diberikan orang tua menyisakan trauma psikologis yang berdampak sampai saat ini.


Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.


Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan yaitu menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut sehingga anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda dapat menuliskan jurnal harian secara berkala setiap hari sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi. Temukan pula minimal 3 hal yang dapat anda syukuri setiap harinya (hal besar, maupun hal kecil dan sederhana) sehingga anda dapat menemukan makna hidup sekecil apapun itu dan dapat melihat dari sudut pandang lain.


Anda dapat menenangkan diri terlebih dahulu, mengelola pikiran dan emosi sehingga anda dapat berpikir secara jernih untuk mengambil langkah selanjutnya. Ketika anda merasakan emosi negative, maka diterima saja karena hal tersebut sangat wajar dialami oleh manusia. Dengan adanya penerimaan justru akan membuat proses berdamai dengan kehidupan lebih mudah. Kemudian, ajak orang tua berdiskusi dan berbicara dari hati ke hati sehingga dapat menemukan solusi bersama. Anda tidak perlu ragu untuk meminta bantuan psikolog, agar mendampingi anda menghadapi kondisi tertekan tersebut.


Perlu diketahui bahwa untuk mendiagnosa kondisi mental seseorang diperlukan pemeriksaan mendalam oleh professional, serta tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose karena hanya akan memperburuk kondisi anda.


Saya bisa memahami kondisi yang anda alami saat ini, semoga jawaban di atas dapat membantu, serta membantu pula agar anda lebih siap menghadapi kenyataan yang terjadi. Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan