KESEPIAN, GELISAH

Halo Dok

Saya merupakan mahasiswa semester 7 yang sedang mengerjakan skripsi. Dari bulan Juni hingga saat ini saya merasakan demotivasi sehingga tidak segera menyelesaikan skripsi saya. Saya berusaha untuk mengingat goals saya untuk membanggakan orang tua, tetapi hal tersebut terasa tidak mempan. Saya kadang merasa iri dengan teman saya yang telah melalui sidang sedangkan saya masih mengerjakan Bab 1. Lalu, apa yang harus saya lakukan. Mohon saran dan pencerahannya. Terima kasih.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1

1 komentar

Halo. Saya memahami bahwa Anda sedang merasakan demotivasi, kesepian, dan kegelisahan dalam menyelesaikan skripsi Anda, apalagi melihat teman-teman sudah maju. Perasaan seperti ini wajar terjadi, terutama di tengah tekanan akademik dan tuntutan untuk segera lulus:

Untuk mengatasi demotivasi, Anda bisa mencoba beberapa hal:

  1. Tetapkan tujuan yang lebih spesifik dan realistis untuk skripsi Anda, misalnya target harian atau mingguan yang kecil dan bisa dicapai, bukan hanya fokus pada "lulus".
  2. Fokus pada proses pengerjaan, bukan hanya hasil akhir. Rayakan setiap kemajuan kecil yang Anda buat.
  3. Cari lingkungan yang positif atau teman yang bisa mendukung Anda dalam mengerjakan skripsi.
  4. Berikan hadiah kecil pada diri sendiri setiap kali Anda mencapai target. Mengenai rasa kesepian dan kegelisahan, penting untuk:
  5. Berbicara dengan teman atau orang terdekat yang Anda percaya tentang apa yang Anda rasakan.
  6. Meluangkan waktu untuk diri sendiri dengan melakukan aktivitas yang Anda nikmati di luar skripsi.
  7. Menjaga pola tidur yang teratur dan rutin berolahraga, karena ini sangat membantu menjaga kesehatan mental. Jika perasaan demotivasi, kesepian, dan kegelisahan ini terus berlanjut dan mengganggu aktivitas Anda, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Hilangnya motivasi dan perasaan kesepian yang berlebihan bisa jadi berkaitan dengan kondisi kesehatan mental yang memerlukan penanganan profesional. Jangan ragu mencari bantuan, karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
4 jam yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan