kesehatan mental

halo dok aku linda,aku setres setelah kepergian ibuku,aku selalu menyalahkan takdir tuhan dan aku selalu ingin menyakiti diri ku sendiri

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo Linda Novita, terima kasih untuk pertanyaannya.


Tidak bisa dipungkiri bahwa kehilangan bisa saja berdampak pada kesedihan yang mendalam, apalagi kehilangan orang terdekat. Setiap orang melewati tersebut dengan cara berbeda-beda, sehingga tidak ada batasan tertentu yang dianggap normal untuk menghilangkan kesedihan. Akibat kehilangan tidak hanya menyebabkan kesedihan yang mendalam, tetapi bisa juga berdampak kepada kondisi psikologis lainnya dan juga kondisi fisik, bahkan bisa mengganggu seseorang dalam menjalani aktivitas keseharian.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan menolak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama, atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan tersebut. Anda juga dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan anda pada jurnal harian secara berkala. Selain itu, tetap membuka diri untuk terkoneksi dengan sekitar, karena tanpa disadari kehilangan akan menyebabkan rasa kesepian.


Selain itu, kembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri. Memaafkan bukan berarti melupakan/ mengabaikan/ menghilangkan sesuatu atau kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya. Memaafkan justru menyadari dan menerima hal yang pernah terjadi menjadi bagian dari diri kita. Dengan kata lain, memaafkan berarti memberikan rasa/ emosi/ persepsi yang berbeda atau netral pada sesuatu yang tidak menyenangkan yang pernah terjadi, begitupun terhadap diri sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani dengan tepat.


2 minggu yang lalu
Suka
Balas
Halo Linda, saya turut prihatin atas kepergian ibunda Anda. Kehilangan orang yang dicintai memang sangat berat dan wajar jika Anda merasakan kesedihan mendalam, bahkan sampai menyalahkan takdir atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri:

Perasaan menyalahkan takdir atau diri sendiri seringkali muncul ketika kita menghadapi situasi yang di luar kendali dan sulit diterima. Penting untuk diingat bahwa setiap manusia pernah merasa bersalah atau marah, namun jika perasaan ini berlebihan dan sampai ingin menyakiti diri sendiri, ini adalah tanda bahwa Anda membutuhkan dukungan lebih. Beberapa langkah awal yang bisa Anda coba adalah:

  1. Terima perasaan Anda: Izinkan diri Anda merasakan kesedihan, marah, atau frustrasi. Ini adalah bagian dari proses penyembuhan.
  2. Berhenti menyalahkan diri sendiri atau takdir: Pahami bahwa ada hal-hal di luar kendali kita. Menyalahkan diri sendiri tidak akan memperbaiki situasi, justru dapat memperburuk kondisi mental Anda.
  3. Berbagi cerita: Cobalah berbicara dengan orang terdekat yang Anda percaya untuk melegakan perasaan Anda.
  4. Fokus pada perawatan diri: Lakukan aktivitas yang bisa membantu Anda merasa lebih baik, seperti berolahraga ringan, menjaga pola makan sehat, atau menulis jurnal untuk mengekspresikan perasaan Anda. Namun, mengingat Anda memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, ini adalah indikasi kuat bahwa Anda perlu segera mencari bantuan profesional. Kondisi seperti ini bisa menjadi tanda depresi atau trauma yang membutuhkan penanganan khusus. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda mengelola emosi, mengatasi pikiran negatif, dan memberikan dukungan yang Anda butuhkan untuk melewati masa sulit ini. Ingatlah, Anda tidak sendirian dan ada bantuan yang tersedia.
3 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan