Keras kepala dan egois

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda

Tentunya menyadari diri sendiri menjadi langkah awal yang tepat untuk meminimalisir sifat keras kepala dan egois tersebut. Saya mengapresiasi dan salut dengan keinginan anda menjadi versi terbaik dari diri anda.

Selanjutnya, luangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri agar anda mengenali lebih jauh mengenai potensi, kelebihan, dan kelemahan anda, serta kebutuhan diri anda sendiri. Selain itu, kenali juga pikiran dan emosi yang hadir sehingga menjadi alasan selama ini mempertahankan keras kepala dan egois tersebut. Dengan demikian, anda lebih mudah menemukan alternative pemikiran baru/ sudut pandang baru sehingga membantu anda untuk bersikap ke depannya. Hal ini bisa dilakukan melalui introspeksi secara berkala dengan menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan/ emosi anda pada jurnal harian.

Kemudian anda dapat mengembangkan sikap memaafkan dan juga berterima kasih terhadap diri sendiri karena selalu ingin berproses menjadi pribadi yang lebih baik. Kembangkan juga sikap memaafkan dan berterima kasih kepada sekitar anda. Selain itu, tingkatkan rasa empati, kepedulian, dan menghargai pendapat orang lain. Bangun kepercayaan terhadap orang lain, memulai menjadi pendengar yang aktif, dan meminimalisir untuk selalu merasa paling benar.

Adapun dampak keras kepala dan egois, diantaranya menghambat kita berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan bijaksana, mudah menyalahkan dan tidak peduli dengan kondisi orang lain. Tentunya orang lain akan merasa tidak nyaman saat menjalin relasi dengan kita. Dengan kata lain, apabila hal tersebut dipertahankan secara berlebihan, maka dapat menghambat hubungan interpersonal dan intrapersonal seseorang.

Semoga membantu ya, salam sehat