Keraguan menjelang pernikahan
Sore dok, 2bln lg saya ada rencana melangsungkan pernikahan,
tapi saya bingung semakin kesini saya makin ragu kepada pasangan saya dari segala arah. Kita menjalani hubungan sudah hampir 3th lamanya, dan status kita sama2 duda dan janda anak 1, anak saya itu ikut bersama saya, sementara hak asuh anaknya jatuh ke pihak maminya.saya ragu dengan cara calon saya memperlakukan anaknya itu berlebihan,bahkan saya tau ini akan jd bomerang kedepanya tapi apa yang saya harus lakukan sementara saya sudah melangsungkan pertunangan,dan pohak dari keluarga saya selalu membela pasangan saya, bahwa dia yang terbaik.sblumnya kami berdua sempat break,tapi balikan lagi, makin kesini saya makin merasa tidak yakin dengan pasangan saya,karna masalahnya hanya 1, dan saya rasa itu tidak ada solusinya bahkan kita sudah bicarakan sering. Apa mau saya bgtupun sbliknya dalam hati saya yg paling kecil rasanya hidup sendiri lebih tenang dibandingkan mempunyai pasangan yang saya khawatirkan akan terjadinya perpisahan akibat ego kita masing2 apa yang harus saya lakukan skrg dok? Benarkah bahwa hati kecil tidak bisa bohong?
Halo Yecisa Septia Erfani, terima kasih untuk pertanyaannya.
Saya dapat mengerti keraguan, kekhawatiran dan kondisi anda. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar terjadi karena memutuskan untuk menikah seumur hidup adalah harapan semua orang, sehingga bisa saja muncul pikiran tertentu dan kekhawatiran tersendiri. Namun, kondisi ini jangan dibiarkan berlarut dan perlu dikomunikasikan dengan pasangan sehingga menemukan solusi terbaik bersama. Tidak bisa dipungkiri terkadang pikiran otomatis muncul seolah-olah memikirkan sesuatu yang jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang memiliki karakter kepribadian yang unik, termasuk anda dan pasangan. Apabila anda memutuskan untuk menjalin hubungan dengannya, maka diperlukan penerimaan, begitupun sebaliknya pasangan terhadap anda. Anda dan pasangan perlu lebih mengenali dan memahami karakter masing-masing. Tentunya proses pengenalan ini tidak hanya terjadi diawal pernikahan, tetapi berlangsung selama menjalani pernikahan tersebut karena pada dasarnya pernikahan adalah proses belajar.
Perlu disadari bahwa dalam membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi serta dapat saling menghargai, dan saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi yang demikian, secara tidak langsung dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Selain itu, perlu disadari juga bahwa cinta merupakan salah satu emosi positif yang memunculkan perasaan bahagia, menghargai, serta adanya keinginan untuk tumbuh berproses bersama. Selain itu, perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya. Dengan gambaran terkait cinta dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini untuk memutuskan menjalin relasi. Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan.
Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika diperlukan.
Semoga proses menuju pernikahan anda dan pasangan diberi kelancaran dan selamat berbahagia