🔥 Diskusi Menarik

Kecemasa dan tidak bergairah dalam hidup

Hai dok, sampai saya menulis deskripsi ini saya masih belum bisa tidur dengan nyenyak, bahkan beberapa hari belakangan ini saya merasa tdk nyaman dengan diri saya sendiri. Saya akan mulai dgn kecemasn, saya sdh 3 bulan bekerja di perusahaan sebuah PT di kota asal saya, gajinya lumayan untuk ukuran seseorang yg belum berkeluarga seperti saya namun di awal bekerja, sya merasa sangat cemas bahkan untuk membuat surat saya merasa takut dan cemas padahal kegiatan itu sangat mendasar yg sering saya lakukan bahkan sebelumnya dan sampai sekarang pun sya masih menerima job skripsi" dari mahasiswa yg bisa jadi lembaranya puluhan sampai ratusan. Ketika membuat laporan perusahaan melihan kolom yg terputus membuat saya sangat cemas sampai" saya harus mencetak ulang agar itu terlihat baik, tapi bayangkan garis kolom serti itu saja yg saya sendiri tau da yakin tdk akan menjadi permasalahan yg besar membuat saya sangat khawatir dan cemas. dan kemarin sebuah kejadian atasan saya menelfon di malam hari sekitar pukul 21 dia memberi tahu kalo surat jalan yg saya buat salah katanya tdl sesuai PO padahal sebelumnya saya sdh membuat dan memeriksa dengan benar dan hati" setelah saya usut ternyata kesalahnya ada pada supir tangki yg bertugas saat itu tapi lagi" hal itu membuat saya menjadi sangat khwatir dan betul" tanpa sadar saya menyalahkan diri sendiri dalam pikiran sy mengatakan "kamu juga yg salah sarusnya kamu memberikan arahan yg sangat jelas kepada semua supir kalau perlu berulang kali". Akhir" ini saya sering migren makan saya tdk terarur terkadang saya sehari makan 3-5 kali di hari lain haya 1-2 kali bahkan tdk sama sekali, tidur tdk teratur insomnia, dan seperti kehilangan gairah hidup, contohnya di maslaah makan

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
1
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Saya dapat memahami kekhawatiran anda, tentunya dalam bekerja diharapkan memberikan hasil yang terbaik. Saya mengapresiasi upaya anda tersebut.

Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan berbagai hal bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari serta menurunnya konsentrasi karena fokus pada pikiran khawatir itu sendiri, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti: cemas/ takut/ marah/ kecewa/ sedih, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti: meningkatnya asam lambung/ sakit kepala/ napas pendek/ dada terasa sesak/ pundak tegang/ gangguan pencernaan/ dsb), dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: menangis/ membentak/ mengomel/ mengganggu pola tidur/ mengganggu pola makan/ menarik diri dari sekitar/ dsb). Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Terkadang pikiran muncul otomatis seolah-olah lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi.Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik

anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri, dan menceritakan keluh kesah anda kepada kerabat terdekat yang anda percaya.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan