🔥 Diskusi Menarik

Kebiasaan saya

Permisi, saya mau bertanya. Saya adalah anak perempuan yang sejak kecil di didik dengan keras. Saya selalu di tinggal sendirian dan justru diberi tanggung jawab mendidik dua adik saya. Setiap mereka menangis atau merengek, saya yang akan di marahi atau parahnya di pukul. Orang tua saya tidak memberi kesempatan pada saya untuk bicara. Saya hanya boleh mengatakan 'ya'. Hal ini membuat saya merasa tidak pernah di hargai dan tidak pernah dianggap ada. Saya tumbuh menjadi orang yang haus kasih sayang. Hingga saya besar, saya justru jadi perempuan yang mudah jatuh cinta pada orang yang dianggap bertutur lembut dan menghargai saya. Bahkan saya pernah jatuh cinta hanya karena laki-laki itu membantu saya yang kesulitan mengerjakan soal. Sampai usia 21 tahun ini, saya jadi semakin sering menganggap kebaikan orang lain sebagai bentuk mereka menunjukkan rasa cinta kepala saya. Saya jadi terobsesi menjadikan seseorang sebagai milik saya dan tidak boleh berinteraksi dengan Ramah pada orang lain. Saya juga mudah cemburu pada orang yang mendapat pasangan baik dan lembut. Apakah ini termasuk gangguan kejiwaan atau apa ya? Karena selama saya benar-benar tidak bisa membedakan apakah ini benar jatuh cinta atau obsesi.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu disadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri teradap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.


Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan yaitu menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut sehingga anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda dapat menuliskan jurnal harian secara berkala setiap hari sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi.


Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan lainnya antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja. Dengan beberapa gambaran perbedaan antara cinta dan obsesi di atas, dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini untuk memutuskan menjalin relasi dengan pasangan.


Anda tidak perlu ragu untuk meminta bantuan psikolog, agar mendampingi anda menghadapi kondisi tertekan tersebut. Perlu diketahui bahwa untuk mendiagnosa kondisi mental seseorang diperlukan pemeriksaan mendalam oleh professional, serta tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose karena hanya akan memperburuk kondisi anda.


Saya bisa memahami kondisi yang anda alami saat ini, semoga jawaban di atas dapat membantu, serta membantu pula agar anda lebih siap menghadapi kenyataan yang terjadi. Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan