Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaKarena egois
Saya bertengkar hebat dengan istri karena saya egois dan selalu menyakitinya, sampai benci lihat saya, apa yang harus saya lakukan
3 komentar
Terbaru
halo dokter mohon bantu dan berikan saran apa yang harus saya kerjakan dokter, jadi begini dok saya punya pasangan dok terus pasangan saya ini hati nya kecil dok terus gampang buat keputusan sendiri dok, lalu saya selalu sabar kan dok sama pasangan saya karena saya sebentar lagi mau nikah dok saya gamau pernikahan ini gagal dok, terus dia sensitif hati dok,terus dia gampang baper dok itu gimana ya dok untuk menghadapi masalah pasangan seperti ini mohon saran nya dok terima kasih
Halo Ridwan Dwi Ramadhan, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”, artinya lebih fokus menyampaikan “saya merasa hubungan kita terasa hambar, boleh gak kita ngobrol sambil mengingat perjuangan yang udah kita lewati?” bukan “kamu itu selalu menyalahkan dan tidak mau mengalah…..”.
Kemudian anda dan pasangan dapat saling mengenali bahasa cinta masing-masing, serta melakukan ritual yang menjadi kesepakatan bersama misalnya memeluk dan mengucapkan kata cinta sebelum dan bangun tidur, sebelum dan berangkat kerja, dll. Selain itu, perlu dibahas juga terkait hubungan seksual dalam pernikahan anda. Perlu juga merencanakan mencoba hal-hal baru bersama agar semakin terasa keintimannya.
Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat,
Saya ingin mengawali percakapan ini dengan menyampaikan bahwa saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang situasi yang sedang Anda hadapi. Menghadapi masalah dalam hubungan, terutama yang berkaitan dengan keegoisan, bisa sangat menantang dan menyakitkan. Anda tidak sendirian dalam perasaan ini, dan penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah dan memperbaiki diri.Mari kita coba untuk menganalisis situasi ini lebih dalam. Anda menyebutkan bahwa pertengkaran hebat dengan istri Anda disebabkan oleh sifat egois yang Anda miliki. Keegoisan dalam hubungan sering kali muncul ketika kita lebih fokus pada kebutuhan dan keinginan kita sendiri, tanpa mempertimbangkan perasaan dan kebutuhan pasangan. Ini bisa menciptakan jarak emosional dan ketidakpuasan dalam hubungan.
Dari apa yang Anda sampaikan, ada beberapa ciri keegoisan yang mungkin Anda alami, seperti tidak mendengarkan pasangan, merasa selalu benar, dan tidak mempertimbangkan kebutuhan pasangan. Hal ini bisa menyebabkan istri Anda merasa tidak dihargai dan bahkan mungkin merasa tertekan. Jika tidak ditangani, ini bisa berpotensi menyebabkan keretakan dalam hubungan, yang bisa berujung pada perpisahan atau ketidakbahagiaan yang berkepanjangan.
Saya ingin menegaskan bahwa Anda berharga dan layak untuk memiliki hubungan yang sehat dan bahagia. Mengakui kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki diri adalah langkah pertama yang sangat penting. Anda memiliki kemampuan untuk berubah dan menjadi pasangan yang lebih baik.
Berikut adalah beberapa langkah konkret yang bisa Anda ambil untuk memperbaiki situasi ini:
Refleksi Diri: Luangkan waktu untuk merenungkan perilaku Anda. Cobalah untuk menilai diri sendiri dengan jujur. Apa yang Anda lakukan yang mungkin menyakiti istri Anda? Apa yang bisa Anda lakukan untuk lebih mendengarkan dan memahami perasaannya?
Komunikasi Terbuka: Cobalah untuk berbicara dengan istri Anda tentang perasaan dan kekhawatiran Anda. Dengarkan dengan saksama apa yang dia katakan tanpa menyela. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda peduli dan ingin memahami perspektifnya.
Minta Maaf dan Tunjukkan Penyesalan: Jika Anda merasa telah berbuat salah, jangan ragu untuk meminta maaf. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar menyesal dan berkomitmen untuk berubah. Ini bisa menjadi langkah yang sangat berarti bagi istri Anda.
Terapi atau Konseling: Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional, seperti psikolog atau terapis pernikahan. Mereka dapat membantu Anda berdua untuk berkomunikasi lebih baik dan mengatasi masalah yang ada. Terapi dapat memberikan ruang yang aman untuk membahas perasaan dan menemukan solusi bersama.
Latihan Empati: Cobalah untuk lebih peka terhadap perasaan istri Anda. Tanyakan padanya tentang apa yang dia butuhkan dan inginkan dalam hubungan. Ini bisa membantu Anda untuk lebih memahami dan menghargai perspektifnya.
Aktivitas Bersama: Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama istri Anda. Ini bisa membantu membangun kembali kedekatan dan keintiman dalam hubungan. Cobalah untuk melakukan hal-hal yang dia sukai dan tunjukkan bahwa Anda peduli.
Pengelolaan Emosi: Ketika Anda merasa marah atau frustrasi, cobalah untuk mengendalikan emosi Anda. Luangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum berbicara. Ini bisa membantu mencegah pertengkaran yang tidak perlu.
Dukungan dari Teman dan Keluarga: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda. Mereka bisa memberikan perspektif yang berbeda dan membantu Anda dalam proses perubahan.
Belajar dari Pengalaman: Setiap hubungan memiliki tantangan. Penting untuk belajar dari pengalaman ini dan berkomitmen untuk menjadi pasangan yang lebih baik di masa depan.
Ingatlah bahwa setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju perubahan adalah langkah yang berarti. Hidup ini penuh dengan tantangan, tetapi dengan usaha dan komitmen, Anda dapat membangun kembali hubungan yang lebih sehat dan bahagia. Anda layak mendapatkan kebahagiaan, dan saya percaya bahwa dengan kesadaran dan usaha, Anda dapat mencapai itu.
Saya di sini untuk mendukung Anda dalam perjalanan ini. Jika Anda merasa perlu, jangan ragu untuk kembali dan berbagi perkembangan atau pertanyaan lebih lanjut. Anda tidak sendirian, dan ada harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Related content