kamis 17 november,. saya melakukan percobaan bunuh diru yg ketiga kali,. sblum nya sudah 2x saya lakukan. tp di saat kei

kamis 17 november,.



saya melakukan percobaan bunuh diru yg ketiga kali,.

sblum nya sudah 2x saya lakukan.


tp di saat keinginan q muncul kembali

saya msh di ingatkan alloh akan anak suami dan saudara saya,.


saya duduk lamaaa di pinggir kolam yg lumayan luas dan dalam,.

kalopun saat itu saya melakukan dengan bebas tnpa berpikir panjang, mgkin saat itu juga saya tenggelam dalam kesendirian,.

namun tawa anak q dan datang nya suami q sepulang krja, mmbuat saya sadar kembali,.


apa kah yg saya rasakan?

saya sendiri tidak tau,.


apa yg kurang dr anak dan suami saya?

tidak ada!


mereka baik hati, anak saya manud, ganteng , sholeh dan rajin ngaji serta sholat


suami saya sholeh, orang yg faham agama , rajin sholat ngaji juga tidaj prnah ktinggalan, pun dengan ibadah nya, dzikir nya tidak prnah lupa.


namun ada sedikit yg tidak cocok dengan hati saya,.

suami saya trlalu diam,. jutek, cuek, dan kurang komunikasi hati ke hati dengan saya..


bahkan mgkin prcobaan bnuh diri saya tadi siang, dia tidak peduli, walau sudah tau saya di pinggir kolam,. sudah bbrp jengkal lagi tinggal nyemplung,.


dia tau, saya marah dr kemaren, krn dia cuek diam dan tidak prnah "tanya apa kabar dengan keadaan ku dan hati ku"



apa krn hal sepele, cuek nya suami saya,.

atau krn saya kurang bersyukur atau mata hati q trtutup atas semua kelebihan suami saya?


atau memang ada penyakit mental dalam tubuh saya..


saya sendiri tidak tau


yg jelas , saya merasa berat sekali untuk mnyelesaikan ujian hidup q yg saya tanggung sendiri ini.


saya hanya bisa brdoa,. semoga saya kuat dalam mnjalani hidup q ini

semoga saya tetap ingat bahwa sesudah mati ada neraka dan surga,.


dan apabila seseorang mati krn bunuh diri,. itu pasti akan masuk neraka.


apapun yg terjadi pada saya

semoga saya kuat mnjalaninya


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Saya dapat mengerti kondisi yang anda alami, dan saya juga mengapresiasi upaya anda untuk bertahan sejauh ini demi orang yang anda cintai. Setiap orang memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorang ikut serta mempengaruhi bagaimana respon yang dimunculkan. Permasalahan yang dihadapi terkadang membuat seseorang tidak mampu berpikir jernih untuk menemukan solusi terbaik terhadap permasalahannya, sehingga tanpa disadari akan mengembangkan pikiran bunuh diri untuk mengakhiri semuanya.


Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus mengembangkan potensi agar menjadi versi terbaik dari diri anda. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda dapat menuliskan jurnal harian secara berkala setiap hari sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi.


Dengan menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan mendapatkan sudut pandang lainnya.


Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut, maka dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Menghadapi hubungan seperti yang anda ceritakan tentu memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda dan berhak mengambil keputusan demi kebaikan diri anda sendiri. Dalam pengambilan keputusan sebaiknya dilakukan dalam kondisi pikiran yang tenang. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi tetap dikomunikasikan dengan pasangan. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan