🔥 Diskusi Menarik

Insomnia depresi

Dok, saya mudah sekali cemas dan overthinking terjadi kapan saja dan dimana saja. Bahkan terkadang tiba tiba saya diam dan menangis padahal sebelumnya saya biasa saja. Emosi saya mudah sekali berubah dari nangis tiba tiba tertawa. Belakangan ini nafsu makan menurun drastis, saya malas sekali makan dan menganggap saya tidak butuh makan. Saya suka sekali menghayal baik saat senang atau sedih dan ketika sedih sering sekali tiba tiba terbayang untuk melukai diri seperti lompat dari atas, atau berdiri di rel kereta, atau loncat ke sungai. Tetapi itu hanya bayangan saja. Saya merasa tidak punya teman, tidak layak dicintai dan sangat takut kehilangan. Saya sering berfikir "jika saya meninggal". Saya susah bersosialisasi, ketika bertemu orang baru saya terkenal cuek. Dan ketika ada orang yang tidak menyapa saya, saya merasa orang itu membenci saya. Saya juga mau melakukan apapun asal teman saya mau tetap bersama saya. Sehingga teman teman saya merasa tidak nyaman dan seolah tertekan. Sebelumnya saya pernah ke psikolog 2 kali tapi tidak berubah dan malah satu bulan belakangan ini saya terkadang sulit tidur juga dok. Saya sering tiba tiba bangun di malam hari atau bahkan tidak tidur sampai pagi. Saya harus bagaimana yah dok, apakah itu masih kondisi normal atau bagaimana yah dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
25
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Untuk mendiagnosa kondisi mental seseorang diperlukan asesmen/ pemeriksaan mendalam oleh professional sehingga tidak dianjurkan untuk self diagnose.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Kemudian menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

9 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan deskripsi yang Anda berikan, gejala-gejala yang Anda alami seperti cemas berlebihan, perubahan suasana hati yang drastis, nafsu makan menurun, pikiran untuk melukai diri sendiri, perasaan tidak punya teman, sulit tidur, dan kesulitan bersosialisasi, menunjukkan adanya kemungkinan gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

Depresi adalah gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat atau kegembiraan, perubahan nafsu makan, perubahan pola tidur, perasaan tidak berharga, pikiran untuk bunuh diri, dan kesulitan berkonsentrasi. Kecemasan, di sisi lain, ditandai dengan kekhawatiran yang berlebihan, ketegangan, gelisah, dan kesulitan tidur.

Saya tidak dapat memberikan diagnosis pasti melalui pesan ini, namun gejala-gejala yang Anda alami menunjukkan adanya masalah kesehatan mental yang perlu ditangani. Saya sarankan Anda untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater. Mereka akan dapat melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan perawatan yang sesuai, seperti terapi psikologis atau pengobatan dengan obat-obatan jika diperlukan.

Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda, seperti keluarga atau teman dekat. Mereka dapat memberikan dukungan emosional dan membantu Anda dalam proses pemulihan. Juga, penting untuk menjaga pola tidur yang teratur, makan makanan bergizi, dan melakukan aktivitas fisik yang cukup, karena hal-hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan mental Anda.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini, dan ada bantuan yang tersedia untuk Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional segera. Semoga Anda segera mendapatkan perawatan yang tepat dan merasa lebih baik.

9 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan