Homesick

bagaimana cara mengatasi kerinduan kuat kepada keluarga yang menyebabkan rasa sesak nafas dan depresi dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2

2 komentar

Halo Jona Hutagalung, terima kasih untuk pertanyaannya.


Pada saat seseorang memasuki fase remaja akhir/ dewasa, terkadang muncul berbagai kekhawatiran terkait pendidikan, karir, tujuan hidup, pasangan, hidup mandiri jauh dari orang tua dan sebagainya. Tidak bisa dipungkiri bahwa pada fase tersebut adanya permasalahan dan tanggung jawab yang dimiliki lebih kompleks dari sebelumnya sehingga seseorang rentan mengalami stress ataupun kecemasan tersendiri. Namun, rasa rindu yang menyebabkan rasa sesak merupakan hal yang umum dialami oleh banyak orang.


Perlu disadari bahwa dengan anda memilih untuk tinggal mandiri jauh dari orang tua, justru memberikan anda kesempatan untuk lebih mandiri, dewasa, bijaksana, tanggung jawab untuk hidup dan keberhasilan anda sendiri. Setiap pilihan tentunya disertai dengan konsekuensi. Namun, kembali lagi pada pilihan yang sekiranya memiliki konsekuensi yang paling dapat anda jalani. Sebaiknya mengambil keputusan dalam kondisi yang tenang, agar tidak gegabah. Anda perlu meluangkan waktu lebih banyak berdialog dengan diri sendiri, kenali kekhawatiran yang muncul di pikiran dan emosi yang turut hadir. Dengan adanya penerimaan, maka membantu anda lebih dapat berdamai dengan kondisi yang anda jalani saat ini. Terkadang pikiran kita memikirkan sesuatu yang lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi, sehingga perlu dievaluasi kembali mengenai pikiran yang muncul karena akan mempengaruhi bagaimana anda menjalani keseharian. Mulai menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut sehingga anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda.


Pada saat perasaan tidak nyaman (sedih) anda muncul, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan napas keluar) sehingga anda dapat lebih tenang dan rileks kembali. Anda juga dapat menuliskan jurnal harian secara berkala sebagai bentuk peluapan emosi. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesepian dan kesedihan tersebut. Anda dapat menggunakan berbagai teknologi dengan segala fiturnya untuk tetap terhubung dan mengetahui kabar orang tua, atau kerabat lainnya. Sebaiknya anda tetap terkoneksi dengan sekitar/ mencari lingkungan yang kondusif untuk anda berbagi agar tidak merasa sendiri, kesepian, dan terasingkan. Semoga sukses selalu


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 hari yang lalu
Suka
Balas
Rasa homesick yang sampai menyebabkan sesak napas dan depresi adalah kondisi yang serius dan memerlukan perhatian segera. Sangat disarankan untuk segera mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater. Gejala fisik seperti sesak napas, apalagi disertai depresi, menunjukkan bahwa kondisi emosional Anda sudah sangat terbebani dan membutuhkan penanganan medis:

Selain mencari bantuan profesional, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk membantu mengatasi perasaan ini:

  1. Validasi Emosi dan Self-Compassion: Akui dan terima perasaan rindu serta sedih yang Anda alami tanpa memendamnya. Berlatihlah welas asih terhadap diri sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan emosional.
  2. Hubungi Orang yang Dirindukan: Jalin komunikasi secara rutin dengan keluarga atau teman di kampung halaman, baik melalui telepon atau video call, untuk meredakan rasa rindu.
  3. Cari Kesibukan dan Rutinitas Baru: Alihkan pikiran dengan mencari aktivitas atau hobi baru yang Anda nikmati. Ini bisa membantu mengurangi fokus pada kerinduan dan membangun rutinitas positif.
  4. Bangun Sistem Pendukung (Support System): Perkuat hubungan sosial di tempat Anda merantau. Curhat kepada sesama anak rantau dapat membantu Anda merasa tidak sendiri dan berbagi pengalaman. Bergabung dengan komunitas atau forum online juga bisa membantu menyadari bahwa banyak orang mengalami hal serupa.
  5. Praktikkan Mindfulness dan Relaksasi: Gunakan teknik relaksasi untuk menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Mendengarkan musik atau melakukan aktivitas yang menenangkan juga bisa membantu.
  6. Fokus pada Hal Positif: Ingat kembali alasan Anda merantau dan fokus pada tujuan jangka panjangnya. Coba temukan hal-hal positif tentang tempat baru Anda.
  7. Batasi Penggunaan Media Sosial: Terlalu banyak melihat kehidupan orang lain di media sosial terkadang dapat memperburuk perasaan kesepian atau homesick. Ingatlah, meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah berani untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda. Jika Anda merasa sangat tertekan atau membutuhkan bantuan darurat, jangan ragu untuk menghubungi hotline pencegahan bunuh diri atau gawat darurat yang tersedia.
2 hari yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan