Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaHIPERTENSI
Dok Mau Nanya Saya Sudah Rajin Olahraga Kok Tekanan Darah Saya Masih Di Angka 180,Dan Sering Cemas dok?
1 komentar
Terbaru
Halo Iky, terima kasih atas pertanyaan anda.
Jantung dan pembuluh darah merupakan dua elemen penting dalam menyediakan nutrisi dan oksigen ke berbagai organ tubuh. Aktivitas kedua elemen ini juga terhubung dengan respons tubuh terhadap stres. Saat stres terjadi, tubuh Anda melepaskan hormon stres, yaitu adrenalin, kortisol, dan norepinefrin, yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan kontraksi otot jantung yang lebih kuat. Pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung pun melebar sehingga meningkatkan jumlah darah yang dipompa. Peningkatan jumlah darah dapat meningkatkan tekanan darah pada seseorang. Pelepasan hormon stres, terutama kortisol, juga dapat meningkatkan gula (glukosa) dalam aliran darah. Hal ini berperan dalam kenaikan tekanan darah pada seseorang. Meski demikian, respons tubuh akibat stres ini hanya berlangsung sementara. Detak jantung, pembuluh darah, dan tekanan darah Anda akan kembali normal setelah hormon stres tersebut menghilang.
Meski hanya terjadi sementara, stres dan cemas juga bisa menjadi salah satu penyebab hipertensi jangka panjang. Hal ini terjadi bila stres dan rasa cemas Anda rasakan terus menerus dan pada waktu yang lama. Kondisi ini disebut juga dengan stres kronis. Sebuah jurnal yang dipublikasikan oleh State Medical Society of Wisconsin menyebut stres tidak langsung menyebabkan hipertensi. Namun, hal ini bisa terjadi bila Anda mengalami kenaikan tekanan darah secara berulang akibat stres. Selain itu, hipertensi juga bisa terjadi bila Anda memiliki lebih dari satu faktor penyebab stres. Adapun faktor-faktor penyebab stres yang bisa memengaruhi tekanan darah berupa, pekerjaan, lingkungan sosial, hipertensi jas putih, ras, atau tekanan emosional. Selain itu, stres karena kurang tidur juga bisa menyebabkan hipertensi. Di sisi lain, stres dan cemas juga bisa menimbulkan kebiasaan yang buruk, yang dapat ikut memengaruhi tekanan darah. Sebagai contoh, saat stres, seseorang kerap melampiaskannya dengan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Hal-hal tersebut merupakan faktor risiko dan penyebab hipertensi yang paling umum terjadi, terutama pada jenis hipertensi esensial atau primer. Selain itu, beberapa obat untuk mengobati kecemasan dan kondisi kesehatan mental lain, seperti obat antidepresan SNRI juga dapat meningkatkan tekanan darah Anda.
Disarankan untuk anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan psikosomatik untuk penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih