🔥 Diskusi Menarik

hati yang gabisa ngerasain apa apa gbsa rasain kesenangan atau kesedihan atau masalah yang saya hadapi saat ini

saya bingung banget udah agak lama saya kaya gini hati saya ini gabisa ngerasain apa" atau perasaan saya yang gabisa ngerasain kesenangan atau kesedihan atau hati saya yg tertutup apa gimana ya?.. bantu solusi dong sbnrnya susah banget ngejelasinnya hati apa perasaan ini ya intinya perasaan sama hati saya gabisa ngerasain kesenangan dan masalah'saya hadapi saya jadi biasa aja semuanya ga panik kaya dulu tapi bener" gaeank bngt sumpah hati sm perasaan gabsa rasa apa' ada masalah aja biasa" aja perasaan saya ya allah bantu solusi dong biar bisa kek dulu lagi bisa rasain kesenangan 😭😭butuh banget plisss gaenk bngt hidup rasanya kek gini

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
19
1
1

1 komentar

Halo Azramila Ummaya terima kasih untuk pertanyaannya.


Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Selain itu, terkadang seseorang juga lebih memilih untuk memendam emosi negatif akibat dari permasalahan yang dialami daripada menceritakannya kepada orang terdekat. Hal ini terjadi karena tidak ingin membebani orang sekitar atau merasa bahwa orang lain tidak akan mengerti kondisinya, atau dengan alasan lainnya.


Emosi negative yang tidak tersalurkan secara tepat, akan mengganggu fungsi dalam menjalani keseharian. Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti: marah/ kecewa/ sedih/ cemas/ dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti: sakit kepala,mudah lelah/ sulit konsentrasi/ napas pendek/ dada terasa sesak/ pundak tegang/ gangguan pencernaan/ dsb), dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: membentak/ mengomel/ mengganggu pola tidur/ mengganggu pola makan/ menarik diri dari sekitar/ dsb).


Perlu diketahui bahwa untuk mendiagnosa seseorang mengalami gangguan mental memerlukan pemeriksaan mendalam oleh ahlinya, sehingga anda tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).


Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Anda dapat melakukan jurnaling secara berkala sebagai bentuk katarsis dan peluapan emosi. Anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Temukan sesuatu yang merupakan hobi atau kesenangan anda. Selain itu, sebaiknya anda tetap terkoneksi dengan lingkungan di sekitar anda, sehingga anda tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan