haruskah saya melanjutakan pernikahan saya?

tahun ini pernikahan saya masuk 2th.. saya pacaran dengan suami 2th, yaa walaupun hubungannya putus nyambung.. total 4th kenal suami saya.. selama pacaran suami pernah kasar dari verbal hingga non verbal.. alasan dia melakukannya karna kata2 saya menyakitkan dihati dia.. saya akui omongan saya tidak kasar (makian)tapi bisa nusuk hati.. pernah denger org jarang bicara tapi sekalinya berbicara pedas sekali langsung nusuk kehati, saya peperti itu.. dia berjanji tidak melakukannya lagi, saya pun juga ubah cara saya berbicara tidak nada tinggi klo disuruh bicara baru bicara.. alhamdulilah ada perubahan, yaa masih ada kasar omongan dikit klo ada argument tapi bisa saya terima.. 2 hari yg lalu ribut karna saya cemburu suami bls chat mantan(7th pacaran) mantan juga sudah menikah.. simantan yg mulai chat, katanya basa basi menanyakan kabar cuman ingin chat aja.. suamiku udah bls jgn pernah hubungi dia lagi.. nah ribut karna saya dibohongi itu chat masuk didepan mata saya dia berbohong bilang anak buah bos.. ini serius feeling saya pernah gk enak dan pernah nanya suami " ada yg kamu sembunyiin gk dari saya" jawabannya selalu gk ada.. dan bener dia chat itu udah dari sebulan yg lalu dan pesannya dihapus.. terbukti saya gk kenal sipengirimnya tapi dia bls didepan saya sakit dada saya sampe nangis gk tahu knp, padahal saya tidak kenal org yg dibls suami saya.. sampe saya tanya suami baru mengakui klo itu mantannya.. dan pecahlah tangisan saya.. argument ribut saya tidak percaya dengan suami saya dan ngamuk suami saya, keluar makian, tonjok dinding nendang dinding, pala saya di toel.. pemicunya karna saya juga bilang klo dia masih ada perasaan sama mantannya, tapi ini kecemburuan saya.. gimana gk cemburu dia berhubungan dengan mantannya 7th.. dan saya tahu Fakta klo dia sama mantanya gk pernah main fisik.. makin down saya, sebaik itu mantannya seperfect itu sampai dia gk pernah kasar fisik ke mantannya.. jadi saya merasa diri saya tidak baik buat suami saya.. apakah saya akhiri aja daripada saya harus terus2san menyalahkan diri saya sendiri merasa diri tidak pantas untuk suami.. tolong pendapatnya karna saya gk tahu lagi gimana.. terimakasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
29
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kami dapat memahami kondisi yang anda alami, serta mengapresiasi

upaya anda dalam menghadapi pasangan. Tentunya setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka anda dan pasangan perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Perlu disadari bahwa untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Pola komunikasi tersebut dapat membantu anda dan pasangan meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Menghadapi pasangan yang sulit diajak berkomunikasi dan kurang mampu mengontrol emosi memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda, serta berhak mengambil keputusan untuk kehidupan dan kebahagiaan anda sendiri. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih, untuk membantu anda mengambil keputusan dapat menuliskan di kertas terkait keuntungan dan kerugian hal tersebut. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi dikomunikasi juga dengan pasangan. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik, atau meminta bantuan pihak keluarga yang dianggap mampu bersikap netral dan bijaksana.


Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya adalah AI dan bukan seorang dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan beberapa saran berdasarkan informasi yang Anda berikan.:

Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa saya tidak dapat mengambil keputusan untuk Anda, karena keputusan tersebut harus Anda ambil sendiri berdasarkan situasi dan perasaan Anda. Namun, saya dapat memberikan beberapa pertimbangan yang mungkin membantu Anda dalam mempertimbangkan pilihan Anda.

  1. Komunikasi yang jujur dan terbuka: Penting untuk memiliki komunikasi yang jujur dan terbuka dengan pasangan Anda. Diskusikan perasaan Anda, kekhawatiran Anda, dan apa yang Anda harapkan dari hubungan Anda. Jika ada masalah dalam hubungan, penting untuk membicarakannya secara terbuka dan mencari solusi bersama.

  2. Pertimbangkan keamanan dan kesehatan Anda: Jika pasangan Anda pernah melakukan kekerasan verbal atau non-verbal terhadap Anda, ini adalah tanda peringatan serius. Kekerasan dalam hubungan tidak dapat diterima dan dapat berdampak negatif pada kesehatan dan keamanan Anda. Pertimbangkan untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional yang dapat membantu Anda dalam situasi ini.

  3. Evaluasi kepercayaan dalam hubungan: Kepercayaan adalah dasar yang penting dalam hubungan. Jika Anda merasa bahwa kepercayaan Anda telah rusak, penting untuk mempertimbangkan apakah Anda dapat membangun kembali kepercayaan tersebut. Jika Anda merasa bahwa kepercayaan tidak dapat dipulihkan, ini mungkin menjadi pertimbangan penting dalam memutuskan apakah melanjutkan pernikahan.

  4. Pertimbangkan kesejahteraan emosional Anda: Penting untuk memperhatikan kesejahteraan emosional Anda. Jika Anda merasa tidak bahagia, tidak aman, atau merasa bahwa hubungan ini merugikan kesejahteraan Anda, pertimbangkan untuk mencari dukungan dan mempertimbangkan opsi lain.

Terakhir, saya ingin menekankan bahwa penting untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan. Mereka dapat membantu Anda dalam mengevaluasi situasi Anda dengan lebih mendalam dan memberikan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan Anda.

Semoga saran ini dapat membantu Anda dalam mempertimbangkan pilihan Anda. Tetaplah mendengarkan hati nurani Anda dan jangan ragu untuk mencari dukungan yang Anda butuhkan.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan