Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnyaharuskah?
saya adalah seorang yg selalu perfeksionis di segala apapun.
ketika saya merasa ada yg kurang saya selalu marah sama diri saya sendiri. sampai bisa mukul atau nampar diri sendiri.
dan itu selalu terus terjadi. apakah saya harus konsultasi?
1 komentar
Terbaru
Halo Dita Ayu Lstn, terima kasih untuk pertanyaannya.
Wajar jika setiap orang mengharapkan dapat menjadi terbaik atau menampilkan hasil sesempurna mungkin dalam berbagai hal. Namun, apabila tuntutan kesempurnaan terhadap diri dan sekitar pun berlangsung secara berlebihan berdasarkan standar yang tidak masuk akal, serta menimbulkan kecemasan tinggi apabila tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan bahkan mengganggu aktivitas keseharian, maka kondisi tersebut perlu diwaspadai. Sebaiknya segera periksakan diri ke psikolog/ psikiater agar memperoleh diagnose dan penanganan yang tepat terhadap kondisi anda.
Munculnya kecemasan yang berlebihan tidak terlepas dari pikiran “merasa ada yang salah”, “merasa tidak puas”, “merasa belum cukup/ kurang”, dan sebagainya sehingga dilakukan berbagai cara agar memastikan tindakan yang dilakukan berjalan sesuai standar yang bersangkutan, seperti melakukan pengecekan secara berulang, mempertanyakan kembali hasilnya, bahkan memperhatikan sampai ke hal-hal yang sangat detail sekalipun. Dengan demikian, akan sangat mempengaruhi durasi waktu menyelesaikan pekerjaan, dan juga malah menunda atau membatalkan melakukan aktivitas tersbut.
Perlu diketahui bahwa kondisi fisik dan psikologis seseorang saling terkait dan saling mempengaruhi. Apabila terjadi sakit pada fisik anda bisa jadi disebabkan oleh permasalahan psikologis, atau sebaliknya. Misalnya, seseorang berpikir akan kesempurnaan hasil kerja, maka emosi yang terlibat salah satunya cemas (takut tidak sesuai, takut dikritik, dianggap jelek, dll), sehingga pada fisik akan memberikan sensasi sakit kepala, pundak tegang, nafas pendek, mual, asam lambung meningkat dan sebagainya, bahkan menyakiti diri sendiri sebagai pelampiasan. Apabila cara memandang sesuatu tetap dipertahankan, maka pola tersebut akan terus terulang.
Oleh karena itu, hal yang pertama dapat dilakukan adalah mengidentifikasi pikiran-pikiran yang muncul, apakah sifatnya irasional atau rasional. Anda boleh saja mempertanyakan kembali pikiran anda sambil melihat fakta-fakta yang sebenarnya terjadi sehingga anda lebih dapat melihat sesuatu secara objektif. Bisa saja manusia mengalami kesalahan dalam berpikir, sehingga terjadi kekeliruan dalam mempersepsi sesuatu. Anda dapat memulai proses identifikasi pikiran anda dengan menuliskannya pada kertas beserta fakta-fakta yang mendukung. Kemudian anda menuliskan lagi pikiran alternative yang muncul setelah anda mempertanyakan pikiran anda sebelumnya, lalu ukur tingkat kecemasan dan sensasi fisik yang anda alami (skala 1-10). Anda tidak perlu malu atau ragu meminta dukungan dan bantuan orang disekitar anda untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran anda yang muncul sehingga anda memiliki pandangan dari sudut pandang lain. Semoga membantu ya
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.