halo dok, saya remaja umur 17 th
dok hampir 2 tahun lalu saya mengalami masa yang cukup berat, ini soal keluarga. setelah kejadian itu semua, saya sadar sekarang saya seperti mati rasa terhadap semua orang. dulu kalo saya ngeliat orang lain yg sedih atau orang lain yg lagi buat suasana menyentuh, saya langsung ikut kesentuh/mau nangis dan ada sesuatu di dada saya. Tapi sekarang saya gabisa ngerasain itu lagi, ada yang meninggal pun saya kayak ga ngerasa apa2, kadang orang lain nangis tapi saya ga nangis. saya berusaha nyari rasa itu lagi di diri saya tapi ga pernah ketemu.
sebenernya saya cengeng dok, kalo ada org yg buat saya sakit hati kadang saya nangis, atau saya lagi cape kadang saya nangis. tapi kalo ada orang yg lagi sedih/terharu saya ga bisa ikut ngerasain.
gimana ya dok ini sebenrnya saya kenapa?
sebelumnya terimakasih
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga.
Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.
Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya bukan dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan beberapa informasi yang mungkin dapat membantu.:Perasaan mati rasa atau kehilangan empati terhadap orang lain setelah mengalami masa yang berat adalah hal yang bisa terjadi. Trauma atau pengalaman emosional yang intens dapat mempengaruhi cara kita merasakan dan bereaksi terhadap emosi orang lain. Mungkin Anda sedang mengalami dampak dari pengalaman tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi emosi dan trauma. Jika Anda merasa bahwa perubahan ini mengganggu kehidupan sehari-hari Anda atau membuat Anda khawatir, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda memahami dan mengatasi perubahan emosi yang Anda alami.
Selain itu, penting juga untuk mencari dukungan sosial. Berbicara dengan orang-orang terdekat Anda tentang perasaan Anda dapat membantu Anda merasa didengar dan dipahami. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari teman, keluarga, atau kelompok dukungan yang mungkin ada di sekitar Anda.
Ingatlah bahwa setiap individu memiliki proses pemulihan yang berbeda, dan penting untuk memberi diri Anda waktu dan kesabaran dalam menghadapi perubahan emosi ini. Semoga Anda dapat menemukan kembali rasa empati dan keseimbangan emosional dalam hidup Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
Related content