Halo dok saya Hafsahri  umur 23 thnsaya ingi bertanya tentang kesehatan mental atau kah saya introver saya juga ngk tau?

Kan bapak sya sudah meninggal dan ibu saya menikah lagi dan saya tidak tau knpa smapi skrng saya blum bisa menerima suami baru ibu setiap ibu saya bersama suami baru y kadang saya jengekl ketika dia berada di dekat ibu saya pokoknya saya sangat tidak suka Sama suami baru y ibu saya padahal ibu saya sudah 7 tahun mnikah dng suaminya tapi kenapa smapi skrng aku belum bisa menerima dia sebagai pengganti bapak aku kira saya knpa bisa bgtu yah dok?

Dant tentang introver saya kadang saya malu kalau aku di kasi kenalan sama laki"yg blum aku kenal sama Skali kadang saya tidak percaya diri Krna saya memiliki kekurangan mata saya kaya kecil sebelah bukan tertutup tapi kecil sebelah itulah kadang saya malu di kasi kenalan SMA laki"yg tidak saya kenal saya takut nanti dia mengihina sya gimana yah dok cara atasi semuanya masalah aku in terimakasih dok🙏


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
3
1

1 komentar

Halo Hafsari Risal, terima kasih untuk pertanyaannya.


Seseorang dengan kecenderungan introvert akan merespon dunia di sekitarnya dengan lebih internal (berasal dari dalam diri). Bukan berarti tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, atau antisosial, atau pemalu, tidak percaya diri, dan sebagainya. Namun, sebagai makhluk sosial, ia akan tetap memiliki kebutuhan sosial. Introvert juga bukan merupakan gangguan/ masalah psikologis, tetapi introvert merupakan pola kepribadian yang dimiliki oleh individu. Dengan kata lain, introvert berbeda dengan gangguan kecemasan sosial.


Perlu diketahui bahwa dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti cemas/ takut/ marah, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti gemetar/ mudah berkeringat/ dada terasa sesak, dsb) dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (menarik diri/ menghindari keramaian, dsb).


Dengan demikian, anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri sehingga mengenali pemicu dan situasi yang menyebabkan anda merasa tidak percaya diri atau juga merasa marah dengan suami ibu anda. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jika dirasa kesulitan untuk mengatasinya sendiri, maka tidak perlu ragu untuk meminta bantuan psikolog dalam menangani kondisi anda.

Semoga membantu ya


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan