Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaGangguan kecemasan menyeluruh
Selamat malam dokter, sy di diagnosa gangguan kecemasan menyeluruh dan sudah memasuki bulan ke 6 pengobatan di psikiater, gejala fisik yg sy rasakan awalnya cuman sesak nafas, tp setelah sy berobat kenapa gejala fisik yg sy alami semakin banyak ya dok, seperti mata sering sakit, lidah kelu, perut sakit, badan sakit, mudah lelah, sesak dan tiba2 takut mati, lemas seperti orang kelaparan, sensasi panas di telapak kaki, tangan dan dada, mual. Sy sudah konsultasikan ke psikiater sy tp dosis obat sekarang ditambah dan tidak ada penjelasan spesifik lagi dr beliau ttg gejala yg sy alami. Apakah sy harus melakukan pengecekan ulang dok terkait kondisi fisik sy?, terimakasih sebelumnya
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu diwaspadai.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti: cemas/ takut/ marah/ kecewa/ sedih, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti: sakit kepala/ napas pendek/ dada terasa sesak/ pundak tegang/ gangguan pencernaan/ dsb), dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: membentak/ mengomel/ mengganggu pola tidur/ mengganggu pola makan/ menarik diri dari sekitar/ dsb).
Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Lakukan relaksasi pernapasan saat kecemasan berlebihan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kecemasan anda akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi dan performa kerja anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Berdasarkan gejala yang Anda alami, itu mungkin merupakan efek samping dari obat yang Anda konsumsi. Namun, jika Anda merasa khawatir atau tidak yakin, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter Anda lagi dan menjelaskan gejala yang Anda alami secara rinci. Dokter Anda mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes untuk memastikan bahwa gejala Anda tidak disebabkan oleh kondisi fisik lainnya. Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mencari pendapat kedua dari dokter lain. Semoga membantu!Related content