Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnyagamon, trust issue
udah 5 bulan, tp msh sering nangisin mantan... smp di suatu titik takut nikah, takut jatuh cinta lagi, karna klo udh syg tu terlalu dalam smp akhirnya ditinggal.. takut sakit hati lagi krn recovery sesulit itu :'( gmn menghilangkan perasaan trust issue ke cowok ya dok, sy udh sebenci itu ke smua cwok dn yakin ga ada cwok yg baik di luar sana
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Adanya kekecewaan atau pengkhianatan dalam sebuah hubungan mudah memicu seseorang kehilangan kepercayaan terhadap pasangan sehingga merasa takut dan sulit untuk membangun rasa kepercayaan tersebut kembali. Kondisi ini perlu segera ditangani secara tepat agar tidak berlarut-larut dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pengalaman yang anda ceritakan bisa saja berdampak pada kesedihan dan kekecewaan yang mendalam. Setiap orang melewati proses kesedihan, ketakutan, kekecewaan tersebut dengan cara berbeda-beda, sehingga tidak ada batasan tertentu yang dianggap normal untuk menghilangkan perasaan tersebut. Akibat pengalaman tersebut tidak hanya menyebabkan kesedihan yang mendalam, tetapi bisa juga berdampak kepada kondisi psikologis lainnya dan juga kondisi fisik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan menolak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama, atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan tersebut, seperti merawat tanaman/ hewan, aktif dalam komunitas, melukis, menulis, bermain music, dsb. Anda tetap membuka diri untuk terkoneksi dengan sekitar, karena tanpa disadari akan menyebabkan rasa kesepian.
Selain itu, anda dapat menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan psikolog jika kondisi ini sudah tidak dapat diatasi secara mandiri
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat membantu Anda mengatasi masalah trust issue.Kenali dan pahami akar masalah: Penting untuk mencari tahu apa yang menyebabkan trust issue Anda. Apakah ada pengalaman traumatis di masa lalu atau kepercayaan yang pernah dilanggar? Dengan memahami akar masalah, Anda dapat bekerja pada pemulihan dan membangun kembali kepercayaan.
Berkomunikasi dengan pasangan: Bicarakan kekhawatiran dan ketakutan Anda kepada pasangan dengan jujur dan terbuka. Komunikasi yang baik dapat membantu memperkuat hubungan dan membangun kepercayaan. Jelaskan bagaimana perasaan Anda dan apa yang Anda butuhkan dari pasangan untuk merasa lebih aman dan percaya.
Berikan kesempatan kedua: Jika pasangan Anda telah melanggar kepercayaan Anda di masa lalu, pertimbangkan memberikan kesempatan kedua. Namun, penting juga untuk menetapkan batasan dan memastikan bahwa pasangan Anda benar-benar berusaha untuk memperbaiki kesalahan dan membangun kembali kepercayaan.
Beri waktu untuk pemulihan: Pemulihan dari trust issue membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan beri diri Anda waktu untuk menyembuhkan luka emosional. Bekerja dengan seorang terapis atau konselor juga dapat membantu dalam proses pemulihan ini.
Jangan generalisasi: Hindari menggeneralisasi bahwa semua pria tidak baik dan tidak bisa dipercaya. Setiap individu berbeda, dan ada banyak pria baik di luar sana. Jangan biarkan pengalaman buruk masa lalu menghalangi Anda untuk membuka hati dan memberikan kesempatan pada orang lain.
Bangun kepercayaan pada diri sendiri: Selain membangun kepercayaan pada orang lain, penting juga untuk membangun kepercayaan pada diri sendiri. Tingkatkan rasa percaya diri dan cintai diri sendiri. Ketika Anda memiliki kepercayaan pada diri sendiri, Anda akan lebih mampu memilih pasangan yang baik dan membangun hubungan yang sehat.
Ingatlah bahwa mengatasi trust issue membutuhkan waktu dan upaya yang konsisten. Jika perlu, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional seperti psikolog atau terapis yang dapat membantu Anda dalam proses ini. Semoga saran ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.
Related content