Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnyaemosi balita usia 1 tahun
assalamu'alaikum
dok saya mau tanya, anak saya 13 bulan dan lagi sering"nya nangis dan marah", apa yang harus dilakukan? sejak kapan bisa diajarkan untuk mengelola emosi? sebagai contoh "nak bilang baik2 ya", apakah salah jika membiarkan anak menangis terlalu lama ketika dia marah dan tidak bilang baik"?
terimakasih
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perilaku tersebut merupakan hal yang wajar terjadi pada anak. Pada rentang usia 1-3 tahun, perkembangan emosi anak biasanya belum stabil sehingga mudah tantrum. Namun, tidak bisa dipungkiri apabila anak menangis secara berlebihan dapat membuat orang tua kebingungan dan merasa kesal menghadapi perilaku anak tersebut. Perlu diketahui bahwa, dengan memarahi, memukul, memaki atau melabeli anak “cengeng/ nakal” hanya akan memperburuk kondisi anak. Anda hanya perlu tetap tenang dan jangan terbawa emosi dalam menghadapinya.
Anak menangis sebagai respon yang ditunjukkan bahwa anak sedang merasa tidak nyaman, merasa lapar, kecewa, sakit, lelah, butuh perhatian, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan cara anak berkomunikasi karena belum mampu mengelola dan mengenali emosinya dengan baik. Pada situasi lain, anak menangis merupakan cara anak untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Anak akan mengasosiasikan dan mengkondisikan sesuatu berdasarkan pengalaman yang didapatkannya, sehingga anak akan mengulang perilaku serupa di kemudian hari agar orang dewasa di sekitarnya memenuhi keinginan anak.
Anda dapat memulai dengan mengenali pemicu anak menangis dan . marah. Selain itu, Anda dapat mengurangi intensitas memberikan dengan mudah yang menjadi keinginan anak, agar anak perlahan mengerti bahwa untuk mendapatkan sesuatu membutuhkan proses. Luangkan waktu lebih banyak untuk berinteraksi dengan anak, seperti bermain peran atau membacakan dongeng sambil mengajari anak cara mengenali dan mengelola emosinya, serta cara mengungkapkan keinginan tanpa harus tantrum. Berikan pelukan hangat setelah anak berhenti menangis, kemudian menatap matanya sambil berbicara dengan intonasi lembut, misal “kamu merasa sedih/ marah ya? Tenang ada mama di sini bersama kamu”. Setelah anak berhenti menangis, anda dapat memberikan apresiasi, seperti pujian agar anak mengulang perilaku baiknya di kemudian hari.
Jangan ragu berkonsultasi langsung dengan psikolog anak/ DSA jika keluhan berlanjut
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Pada usia 1 tahun, balita mulai mengalami perkembangan emosi yang lebih kompleks. Mereka mungkin sering menangis dan marah karena mereka belum dapat mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Sebagai orang tua, Anda dapat membantu mengelola emosi balita dengan cara berikut:Memberikan perhatian dan dukungan: Tunjukkan pada balita bahwa Anda peduli dan siap mendengarkan ketika mereka merasa marah atau sedih.
Mengajarkan ekspresi emosi yang sehat: Ajarkan balita untuk mengungkapkan emosinya dengan cara yang tepat, misalnya dengan menggunakan kata-kata atau gerakan tubuh.
Menyediakan lingkungan yang aman: Pastikan bahwa lingkungan sekitar balita aman dan nyaman, sehingga mereka merasa lebih tenang dan terlindungi.
Memberikan batasan yang jelas: Meskipun penting untuk memahami emosi balita, tetaplah konsisten dalam memberikan batasan dan aturan yang jelas.
Mengajarkan cara mengatasi emosi: Ajarkan balita untuk mengatasi emosi negatif dengan cara yang positif, misalnya dengan bernapas dalam-dalam atau mengalihkan perhatian ke hal lain.
Tentang pertanyaan apakah membiarkan anak menangis terlalu lama ketika marah dan tidak memberikan respons yang baik, sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama. Memberikan respons yang baik dan mengajarkan cara mengelola emosi sejak dini akan membantu balita belajar mengendalikan emosinya di masa depan.
Semoga informasi ini membantu. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?
Related content