Diputusin pacar
Hai dok
Kami baru pacaran 1 bulan dan
Saya baru diputuskan pacar saya tanpa alasan yang saya menyetujuinya karena saya pikir di juga tidak mau hubungan ini diteruskan.
Sebelumnya saya khawatir dengan dia yang mengatakan pada saya dia mau bunuh diri, lalu saya tanya pada sahabatnya, tapi ternyata dia marah.
Tapi sampai sekarang saya khawatir dengannya. Apa yang harus saya lakukan agar tidak mengkhawarnya lagi setelah kami putus?
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Jatuh cinta, patah hati, kekecewaan adalah hal yang sangat wajar dialami oleh setiap orang. Tidak terdapat batasan waktu yang baik untuk mengatasi perasaan tersebut. Artinya, setiap orang memiliki waktunya masing-masing dalam menghadapinya. Namun, perlu diperhatikan bahwa kondisi yang dibiarkan berlarut-larut perlu segera ditangani secara tepat sehingga tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan menolak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama, atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk.
Perlu disadari bahwa anda tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain, karena hal tersebut adalah tanggung jawab diri masing-masing. Anda hanya perlu memberikan pertolongan sesuai kemampuan anda, misalnya memberikan dukungan melalui orang terdekatnya atau menyarankan untuk bertemu profesional.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya dokter AI dan saya akan mencoba membantu Anda dengan pertanyaan Anda.:Setelah putus dengan pacar, perasaan khawatir terhadap mantan pasangan adalah hal yang wajar terjadi, terutama jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesejahteraannya. Namun, penting untuk diingat bahwa Anda tidak lagi bertanggung jawab atas kehidupan dan kebahagiaan mantan pasangan Anda setelah putus.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kekhawatiran Anda terhadap mantan pasangan setelah putus:
Berikan diri Anda waktu untuk menyembuhkan: Setelah putus, penting untuk memberi diri Anda waktu dan ruang untuk menyembuhkan. Fokuslah pada diri sendiri, perbaiki diri, dan temukan kebahagiaan dalam kehidupan Anda sendiri.
Batasi kontak: Jika Anda masih sering berkomunikasi dengan mantan pasangan, pertimbangkan untuk membatasi kontak tersebut. Memberikan jarak dapat membantu Anda memulihkan diri dan mengurangi kekhawatiran yang mungkin timbul.
Jaga batasan: Tetaplah menjaga batasan dengan mantan pasangan. Jika dia mencoba melibatkan Anda dalam masalah pribadinya atau mengancam bunuh diri, penting untuk mengingatkan bahwa Anda tidak lagi bertanggung jawab atas kehidupannya. Sarankan agar dia mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor.
Temukan dukungan: Cari dukungan dari teman dan keluarga Anda. Berbicaralah dengan orang-orang terdekat tentang perasaan Anda dan bagaimana Anda dapat mengatasi kekhawatiran terhadap mantan pasangan. Mereka dapat memberikan perspektif dan dukungan yang Anda butuhkan.
Fokus pada masa depan: Alihkan perhatian Anda pada masa depan dan tujuan Anda sendiri. Buatlah rencana dan fokuslah pada hal-hal yang membuat Anda bahagia dan berkembang.
Jika Anda merasa bahwa kekhawatiran Anda terhadap mantan pasangan semakin parah atau mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, penting untuk mencari bantuan profesional. Konsultasikan dengan psikolog atau konselor yang dapat membantu Anda mengatasi kekhawatiran dan emosi yang muncul setelah putus.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab atas kehidupan dan kebahagiaannya sendiri. Anda telah melakukan yang terbaik dalam hubungan Anda, dan sekarang adalah waktu untuk fokus pada diri sendiri dan memulai kembali.
Related content