🔥 Diskusi Menarik

Depresi, Trauma, Stress

Saya mengalami pelecehan seksual di kantor, awalnya hanya secara perkataan oleh salah satu rekan kerja kemudian saya mengadu keatasan rekan kerja saya supaya ditegur dan tak mengulangi perkataan yg menjijikan itu. Hal tak terduga justru menimpa saya, orang yg menyuruh saya sedikit-sedikit tidak melapor ke kantor pusat di Solo dan orang tersebut atasan rekan kerja yg mengganggu saya tadi justru berbuat yg sama malah ke fisik. Saya mencoba melupakan dan menenangkan diri saya, tetapi cukup sulit. Saya tidak bisa menerima keadaan itu menimpa saya karena hal itu bukan kehendak dan keinginan saya, saya merasa sangat rugi seperti kecurian seluruh harta saya, serasa dibunuh tapi tak mati. Saya ingat pertama kali pelaku melakukan kebiadaban itu dihari ulang tahunnya, kemudian beberapa hari setelahnya pagi dan sore, hal yg saya pikirkan saat kejadian itu "sebentar lagi aku mati" karena aku berfikir pelaku setelah ini membunuh sy, dan saya tidak bisa teriak karena tangan pelaku mencekik saya juga saya benar benar kaget dengan perlakuan secara paksa itu, seperti tidak bisa berbicara diam kaget setengah mati juga karena saya baru ngerti ternyata proses bersetubuh seperti itu hal yg sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh saya.


Setelahnya dia berusaha melakukannya lagi tetapi gagal seperti mendobrak pintu kamar mandi kos saya, pelaku seperti mencuri bisa masuk kos dalam keadaan dikunci dari dalam, hal yg saya sesalkan adalah kenapa saat itu saya tidak ada keberanian memberitahu polisi. Jujur saya malu saya tidak ingin keluarga saya tahu dan melihat saya secara kasihan, belum lagi jika hal tersebut dimuat dikoran saya tidak ingin orang mencemooh saya sebagai korban pemerkosaan.


Kejadian itu bermula tahun 2020 saya berani melapor ke owner di tempat saya bekerja dulu baru 2022 itu saya lapor dengan resign dahulu karena kalau tidak resign saya gak sanggup ngomong.


Setelah kejadian itu saya mulai berani ke orang tersebut membuat saya berubah 100%, saya menjauhi teman - teman saya, saya memusuhi beberapa teman dan saudara hanya karena tak ingin dipaksa diajak main, otak saya selalu merencanakan apa yg seharusnya saya lakukan untuk menghukum pelaku. Mulai dari menuang banyak sambal di makanan pelaku yg katanya punya penyakit maag ternyata tidak terjadi apa apa itu pun saya lakukan ditempat yg full cctv supaya jelas, membuat pelaku sering jalan jauh, melacak keberadaan pelaku karena saya takut pelaku berada disekitaran rumah saya, mengadukan setiap perbuatan pelaku ke atasan saya, mencoba menghancurkan hidup pelaku dengan menyamar sebagai dokter idaman pelaku itu atas usul rekan kerja saya yg saat itu mengantar pelaku ke terminal setelahnya dengan saya menelepon istri pelaku walau hasilnya 0, meneror pelaku dengan ketakutannya bila hal yg sebenarnya terjadi diketahui owner. Saya tidak pernah mendikte pelaku harus bertanggung jawab gimana dengan saya tetapi pelaku usul sendiri akan bertanggung jawab dengan menikahi saya, saya diam saja ingin melihat sampai mana kesanggupan pelaku bertanggung jawab (tetapi saya tidak sudi menikah dengannya saya hanya ingin melihat apakah ada keseriusan dalam memperbaiki yg telah dirusaknya, sering kali saya membayangkan jika pelaku melakukan perbuatan itu lagi saya akan menyayat lehernya, menusuk jantungnya dengan gunting besar favorit saya yg diatas meja kerja saya, nenyetrum pelaku, dll ) walaupun sejujurnya saya ingin pelaku menyerahkan diri ke polisi sebagai bentuk tanggung jawab ide itu saya usul kan namun ditolak pelaku, pelaku memberi saya cincin yg saat itu saya berikan kepada teman gudang saya sebagai bahan imbalan tetapi ditolak, karena teman gudang saya menganggap pelaku adalah orang yg najis kemudian saya ganti pakai gaji saya supaya saya bisa memberi teman gudang saya yg banyak sudah membantu saya dalam melakukan balas dendam


Saya sering mengalami

- Mudah marah yg sebelumnya tidak pernah marah

- Tidak lagi ceria dan cenderung mudah tersinggung

- Sering pura pura tidak kejadian buruk dan pura pura bahagia

- Berfikiran negatif

- Berencana bunuh diri ( mungkin tetap saya laksanakan namun bukan sekarang, ada keluarga yg harus saya lindungi dan ingin membahagiakan keluarga )

- Susah tidur jika ingat peristiwa itu

- Terlalu banyak makan karena stress pokoknya inginnya makan terus seolah olah laper

- Tidak mau makan berhari hari atau makan kemudian muntah

- Menangis sampai tangan dan kaki serasa kesemutan dan gemetar, dada panas, sampai susah nafas seperti mau muntah

- Setiap malam nangis bisa sampai berjam-jam

- Stress selama sejak kejadian sampai saat ini, sudah periksa ke psikiater

- kalau keingat kejadian itu menjambak rambut sendiri sampai ada bagian terlihat pitak

- Mencakar diri sendiri, memecahkan gelas kantor tapi saya ganti, memukuli pelaku, menendangi pohon

- Marah marah didepan rekan kerja, dan nangis didepan rekan kerja, semua tau siapa penyebabnya tapi tidak tau apa sebabnya yg tahu hanya teman gudang dan dua orang yg satu resign bernama Wiyanto dan yg satu Dibyo tau betul tetapi dipaksa mengundurkan diri secara paksa oleh pelaku dengan alasan kerjaan padahal kepentingan sepihak pelaku.

- Memukul pelaku dan mengancam pelaku akan melaporkan ke owner tetapi saya tidak pernah mengancamnya secara keji, ancaman saya sangat bermartabat


10 kejahatan pelaku :


1. Melarang saya main mobile legend karena mengingatkan pelaku yg telah mengancam ipar pelaku dengan parang karena memukul istri iparnya disebabkan main game online

2. Melecehkan saya

3. Mengatakan ingin menghamili saya kemudian anaknya diambil karena istrinya tidak dapat hamil disebabkan keguguran tiga kali, jika saya sampai hamil tetapi gak mau anaknya diambil lebih baik digugurkan saja ( cuma dihamili terus anaknya diambil, ini hewan atau manusia? saya itu apa kok diperlakukan sedemikian rupa )

4. Akan membunuh keluarga saya ntah siapapun yg ada didalam rumah saya jika sampai saya lapor polisi atau owner

5. Akan menghukum secara adatnya jika saya minta pertanggung jawaban atas apa yg diperbuat walaupun saya korban ( bukti di chat WA masih ) juga INGIN membunuh saya, sering ngomong "kamu bisa sewaktu waktu saya racun toh juga gak bakal ada yg tahu kamu mati kenapa bisa saja kecapekan atau kmu tak pukul terus dikubur dihalaman kantor orang juga ga bakal ada yang tahu"

6. Mengancam akan membakar salah satu toko besi di Borobudur karena cek cok ntah apa sebabnya waktu itu sampai pemilik toko dua hari tidak bisa tidur

7. Mengancam akan mencelakakan teman saya gudang karena pernah melihat pelaku menarik tangan saya dan saya yg berusaha menghindar pelaku dengan menarik tubuh saya, saat itu pelaku ingin mencium saya. Saya sering menyebut teman saya sebagai saksi karena itu pelaku mengatakan ancaman itu kepada saya

8. Bersembunyi dibelakang ketiak istrinya dengan pasal UU ITE karena mengirim bukti kejahatan pelaku ke owner, atasan saya, istri pelaku dan adik pelaku. Tetapi saya lihat banyak yg membela pelaku ada yg ngomong pelaku memiliki kolega depkominfo, jaksa, penyidik, polisi, dan bahkan ada yg ngomong saya lemah pelaku kuat saya akan kalah melawan pelaku sembari nanya siapa saja yg tau bab masalah ini, saya paham sih pasti demi nama baik perusahaan

9. Pelaku sering main nota tagihan perusahaan tapi pas diadukan ke perusahaan dia ngancam mau santet saya pas ditegur bosnya ngomong becanda doang santet saya

10. Pelaku sering minum alkohol dan cimeng yg dikirim dari Bali, beberapa rekan kerja saya ditawari minum alkohol dan itu pemandangan yg biasa, katanya dirumah pelaku banyak alkohol juga.


Tidak sedikit yg menyalahkan saya karena baru up, tp jika saya up dahulu pasti saya disalahkan karena apa? apa karena cantik? saya ga cantik? karena pakaian? pakaian saya tertutup bahkan kya anak SD modelan saya.. apa karena saya muda, energi, ceria dan ramah rajin berdoa dan menyebar senyum?


Saya perempuan sendiri di tempat kerja yg 99% lelaki. Saya sudah cukup jaga diri, memang kebejadan pelaku bukan salah korban.


Yang anehnya ada yg mengatakan hal ini sepele bahkan cenderung melebih lebihkan ( sekelas pemerkosaan adalah sepele dan cenderung melebih lebihkan dengan bukti yg sudah dikirim ke yg ngomong ) saya hanya bisa berdoa supaya pelaku dapat memiliki anak perempuan dan berujung menuai karma. Atau saya berdoa supaya yg ngomong hal ini sepele demi melindungi pelaku diperkosa orang biar paham.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
13
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas cerita anda


Kami mengucapkan terima kasih atas keberanian anda untuk berbagi bercerita dan mempercayakan kepada Hello Sehat untuk mendengar cerita tersebut. Tentu tidak mudah melewati setiap proses yang anda ceritakan, tetapi anda berupaya keras untuk menghadapinya.


Dengan menyadari kondisi anda saat ini, ada baiknya segera dikonsultasikan langsung ke psikolog agar membantu memetakan permasalahan anda serta menemukan berbagai alternatif solusi yang lebih adaptif untuk dilakukan. Salam sehat ya

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan