🔥 Diskusi Menarik

depresi

saya mahasiswi, dari dulu sudah punya pengelaman trauma (saya dibullying teman dan keluarga, saya dilecehkan hampir beberapa kali) dan tidak bisa percaya pada orang lain, dulu kata orang tua saya waktu kecil aktif, ceria bahkan selalu jalan sana sini pokoknya happy Happy aja gitu tapi semenjak kelas 3 SD yang mana saya dibullying seorang guru malah membela pelaku bullying lantaran pelaku nya adalah laki-laki jadi menurutnya perempuan tidak pantas membalas perbuatan pelaku bullying. dari situ saya tidak sadar saya menjadi pribadi tertutup, punya teman tetapi tidak terlalu dekat. saya punya teman fantasy dan hanya berbicara dengan diri sendiri melalui suara dikepala saya. setiap ada kejadian yang tidak mengenakan, saya akan lari untuk tidur dan memutar balikan kejadian itu dalam pikiran saya agar saya tenang, saya juga tidak suka membahas itu dengan orang tua saya karena orang tua saya juga keras dan hanya menerima pendapat sendiri katanya 'saya masih kecil lha...anak sok tahu lha' semenjak SD- SMA saya tidak punya teman tetap dan jarang bicara. soalnya saya malu suara saya kecil, cempreng dan cepat dan itu dijadikan bahan bullying orang lain untuk saya. saya orang yang habis masalah ya sudah tapi ketika ada yang ungkit lagi saya rasa saya pendendam. setelah itu saya masuk universitas dengan jurusan yang terbilang sangat jauh dari apa yang saya pelajari dan inginkan. hal itu membuat saya stres dan tantrum, saya suka marah-marah ke orang tua karena mereka memaksa saya kuliah hanya karena dapat beasiswa tapi tidak melihat apakah saya bisa atau tidak mengikuti kuliha tersebut. singkatnya saya sudah jalani tetapi ada bagian diri saya tetap tidak menerima, saya mencoba afirmasi dan sebagainya tetapi tetap sja tidak bisa . puncaknya saat saya sedang proposal ini, saya sudah lama tidak berbicara dengan teman fantasy saya tetapi tiba-tiba saya dibombardir suara-suara yang memanggil nama saya. suara itu bervariasi kadang anak-anak, kadang laki-laki kadang perempuan dan lansia. kadang berbisik, kadang meneriaki saya, kadang mendengar nyanyian, dengungan lagu, suara musik, atau orang bercerita apapun itu, suara langkah kaki. sebenarnya saya tidak takut tetapi suara itu sering menjatuhkan saya. karena saya pernah dilecehkan, saya merasa bahwa saya kotor dan saya pernah untuk mengubah persepsi saya itu dan memang sudah hilang tetapi suara-suara itu terkadang mengatakan 'kamu ngapain? kamu kotor, iya kamu kan udah kotor jangan sok suci dong!' atau saat saya sedang tidur saya merasa jatuh dan tiba-tiba ada suara ledakan dan 'bangun dong! malas banget kamu ya ampun!' saya benar benar tertekan apalagi itu menggali masa lalu saya dan saya juga tertekan karena proposal ini. jadi saya setiap masalah belum selesai saya pengen cerita ke orang lain, tapi saya tidak percaya, teman saya bahkan mengejek saya waktu saya mengatakan saya punya halusinasi pendengaran dia malah mengatakan ' dasar halu!' Apa pun yang saya katakan selain masalah saya misalnya saya bercerita saya akan ditanggapi dengan sinis dan mereka menanggapi dengan kalimat 'dasar halu kamu!' itu kedua kalinya saya berusaha untuk membina hubungan dengan orang lain. jadi saya hanya menuangkan di buku harian saya tetapi saya tidak tahan lagi dan saya suka gemetaran ketakutan tiba-tiba overthinking, saya menemukan lagi orang yang saya anggap bisa menjadi tempat saya curhat atau teman.. saya hampir niatan bunuh diri dan perasaan tidak berharga, overthinking serta suara suara itu akhirnya buat saya memili ingin akhiri dengan bunuh diri tetapi saya coba atasi dengan berusaha tidak peduli dan memikirkan hal yang belum saya lakukan. saya ceritakan ke teman saya tersebut tapi, sepertinya memang saya ditakdirkan tidak punya teman yang benar-benar dipercaya. saat saya punya niatan itu saya selalu atasi dengan melakukan hal lain. saya merasakan niatan bunuh diri lagi, saya putus asa dan akhirnya saya membuat suatu kerajinan saya tunjukkan ke teman saya tersebut, tetapi didepan banyak orang dia berkata dengan dingin ' itu lebih baik ketimbang kau bunuh diri' ' diakan sudah stress mau bunuh diri' saya benci tatapan orang lain kepada saya, saya benci tatapan mereka seolah mengasihani saya. saya tidak punya pilihan lain dan hanya bisa bercerita disini saya mohon bantuan jalan keluarnya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
9
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.

Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda dapat memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki sehingga lebih menghargai diri. Kenali kekhawatiran anda yang membuat merasa tidak nyaman sehingga lebih mudah mengatasinya. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

8 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat memahami bahwa Anda sedang mengalami banyak kesulitan dan perasaan yang berat. Namun, sebagai asisten AI, saya tidak memiliki kemampuan untuk memberikan diagnosis atau memberikan saran medis yang akurat. Saya sangat menganjurkan Anda untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Mereka akan dapat memberikan penilaian yang tepat terhadap situasi Anda dan membantu Anda menemukan jalan keluar yang tepat.

Anda juga dapat mencari dukungan dari keluarga atau teman dekat yang dapat Anda percaya. Jika Anda merasa tidak nyaman untuk berbicara dengan mereka, Anda juga dapat mencari kelompok dukungan atau konselor yang dapat membantu Anda dalam mengatasi perasaan dan masalah yang Anda hadapi.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini dan ada orang-orang yang peduli dan siap membantu Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan berbagi perasaan Anda dengan seseorang yang dapat Anda percaya.

9 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan