Cerita saya , dari saya sang lelaki , ingin kembali ke jati diri saya dulu , yang kesana kemari tanpa beban

Saya habis bercerai 4 bulan kemaren dok , dan dari situ saya merasa perjuangkan istri saya saat pengajuan di pengadilan sampai 4 x , dan setelah itu saya , pasrah dan berkata dengan hati saya , saya udah relakan keinginan nya , demi berpisah , saya kondisi habis ambil rumah , KPR , dan juga di lilit bank BRI di tinggalkan hutang , juga, dan begini cerita awalnya , dulu sempet begini kita pisah ranjang karena ortu , satu sama lain , dan tekanan juga dari ekonomi dia beranjak mau ke Malaysia, dia bersikeras , dan pergi , sampai 6 bulan nan dan itu pisah ranjang , sampai di situ allhamdulilah, kembali karna saya janjikan ambil rumah iya KPR itu , dan beranjak 2 tahun , kita berantrm lagi besar sampai pulang2 an lagi dia nya , dan itu gara2 hanya lauk makan yang sisa 1 malam nya saya makan , itu dia mau rebut tapi saya kasihkan dengan diam , setalah itu dia merasa saya salah dan di tarok dan tidur marah , besok nya pulang , ke rumah ibunya , saya diamkan 1 Minggu intinya biar dia merasa juga gak harusnya begitu trus dia lakukan selama berkeluarga 8 tahun , setiap marah pulang, bgtu terus , dan akhirnya , saya beranjak nengok untuk suruh pulang selama 2 Minggu , dan gak mau , terus tau2 pulang , karna di usir bapaknya , dan pulang ke rumah KPR baru ini malah beda kamar kita pisah kamar terus sampai marah2 tau2 pengajuan di pengadilan, tapi saat kondisi awal masalah , dia udah merasa gaji dia juga kepake saya di rendahin juga dan saya merasa harus sabar krna saya beranjak kerjaan baru dan dengan hasil gaji baru traning, karna itu saya harus tegas mengaturny dan saya merasa juga kalau gaji saya emang pas buat angsuran dan hutang BRI nya , setelahlanjut di pengadilan sampai 4 x naik , keputusan terputus , karna istri saya masih satu rumah , stelah dia memutuskan pergi ngekos dengan anak saya , saya udah berfikir keras bagaimana dan itu saya ikhlas dengan berkata dalam hati saya , udah capek begini terus , setelah dia pengajuan lagi, saya biarkan , dan sampai putusan cerai ,dan itu saya tidak datang , setelah itu saya hidup sendiri di rumah menjalani , hal biasa nya dengan keiritan ekonomi demi membayar semua hutang dan kebutuhan, tapi saya udah merasa relakan tapi mau beranjak di kehidupan saya sendiri sekarang udah berbeda dan sedikit kosakata orang yang saya pahami saya merasa ada yg hilang dari saya tapi kadang saya tau tapi tidak bisa merasakan kebangkitan diri saya lagi hanya itu dok , bagaimana saya kembali lepas dari sarang burung ini , saya merasa udah move on tapi kehidupan saya gak enjoy2 aja dan merasa emang sepi dan mau bener ketawa bahagia tanpa memikirkan apapun itu kadang masih ragu ,

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
19
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Saya memahami kondisi anda saat ini, tentu terasa berat melewati keseharian dengan emosi dan pikiran yang campur aduk. Namun, perlu disadari bahwa keputusan anda bercerai dengan pasangan sudah melewati proses pertimbangan yang panjang dan kesepakatan kedua belah pihak. Apabila anda terus menerus hanya fokus memikirkan pengalaman/ sesuatu yang telah berlalu, maka kecil kemungkinan anda bisa menikmati saat ini dan menyusun rencana untuk kehidupan anda kedepannya.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan

sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat. semangat untuk pulih kembali

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan