🔥 Diskusi Menarik

Cemas dan trauma

Dok kenapa saya sering merasa cemas dan takut akan terjadi hal2 buruk misalnya seperti melakukan perjalanan takut kecelakaan,

takut berkendara dan sering cemas berlebih hingga jantung berdegup kencang dan trauma akan kejadian2 kecil..tolong bantu solusinya dok..

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik

anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Gejala yang Anda alami seperti cemas berlebihan, takut akan terjadi hal buruk, dan trauma terhadap kejadian kecil dapat mengindikasikan adanya gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan adalah kondisi medis yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan dapat memengaruhi kualitas hidupnya. Beberapa jenis gangguan kecemasan yang mungkin terjadi adalah gangguan kecemasan generalisasi, gangguan panik, dan gangguan stres pasca-trauma.

Untuk mengatasi gejala kecemasan dan trauma, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Terapi psikologis: Terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi pengolahan trauma dapat membantu mengatasi gejala kecemasan dan trauma.

  2. Obat-obatan: Obat-obatan seperti antidepresan dan obat penenang dapat membantu mengurangi gejala kecemasan.

  3. Olahraga dan relaksasi: Olahraga dan teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga dapat membantu mengurangi gejala kecemasan.

  4. Menghindari pemicu kecemasan: Hindari situasi atau hal yang memicu kecemasan dan trauma.

  5. Mendapatkan dukungan sosial: Berbicara dengan teman atau keluarga dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan trauma.

Saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda. Semoga bermanfaat.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan