Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaCara terbaik sebagai caregiver, dalam menghadapi keluarga yang mengalami mental health (masuk ke category depresi)
Halo Dokter,
Saya sebagai caregivernya.
Salah satu keluarga saya mengalami mental health, terjadi kira-kira 4 tahun lalu: pindah pekerjaan, bidang pekerjaannya memang mengharuskan dia menghadapi tingkat stress yang sangat tinggi - sehingga akhirnya tidak kuat dan di saat yang bersamaan, salah satu orang tuanya waktu itu meninggal.
Dia sering sekali terpicu anxietynya/stress/overthinking, hingga tingkat kepercayaan dirinya juga menurun saat menghadapi penolakan2, seperti: harus mengulang pekerjaannya dari awal karena ide berubah dari atasan dll.
Efeknya, saat di rumah pun sering mengalami mood swing, sehingga saya sebagai care giver sering kewalahan menghadapinya.
Beliau juga sempet konsultasi dengan Psikiater, tetapi treatmentnya belum selsai dan sampai sekarang belum mau mulai lagi, hanya minum obat tidur yang diberikan dokter.
Apa yang sebaiknya saya lakukan saat beliau sedang "kumat/terpicu" dan sebagai care giver, apakah saya butuh join suatu komunitas agar lebih mengerti cara menghadapi beliau?
Terima kasih Dok.
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap orang memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorang ikut serta mempengaruhi bagaimana respon yang dimunculkan. Sebagian orang ada yang optimis ketika menghadapi masalah, sehingga akan menjadi peribadi yang jauh lebih kuat dan tangguh saat berhasil melewati masa sulitnya, serta mau untuk berjuang menjalani kehidupannya kembali. Sebaliknya, beberapa orang juga akan merasa terpuruk, menarik diri dari lingkungan, dan sebagainya.
Perlu diketahui bahwa mendiagnosa kondisi mental seseorang, beserta penyebab kondisinya saat ini dibutuhkan asesmen/ pemeriksaan mendalam mengenai kondisi orang tersebut oleh profesional, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa sendiri).
Sebagai orang terdekatnya, anda hanya perlu menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi atau memberikan ceramah, serta validasi emosi dan pikiran yang diutarakan. Terkadang seseorang yang mengalami permasalahan tidak dapat berpikir secara rasional sehingga tidak mampu untuk melihat alternatif solusi lain dari permasalahannya. Ajak berbicara dari hati ke hati mengenai kondisi, pikiran, dan perasaan yang dialami. Dengan meluapkan apa yang ada dipikiran dan perasaan seseorang tersebut kepada anda, maka akan membantunya untuk merasa lebih lega dan bisa memandang masalah lebih baik. Anda dapat memberikan masukan sesuai kemampuan anda jika ia memintanya. Hal tersebut diharapkan dapat sebagai bahan introspeksi. Anda bisa saja menemui tantangan dan membutuhkan proses yang lama sampai yang bersangkutan dapat menerima kondisinya dan mulai melihat dari perspektif yang berbeda. Jauhkan benda tajam apabila terdapat potensi membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Anda juga tidak perlu ragu memberikan tawaran untuk mendapatkan bantuan professional ke psikolog dan psikiater agar segera tertangani dengan tepat. Selanjutnya, anda juga perlu memperluas pencarian informasi dan mengedukasi diri terkait gangguan kejiwaan yang dialami oleh keluarga anda kepada psikolog/ psikiater yang menanganinya. Dengan demikian, anda jadi mengetahui kondisi yang sebenarnya, faktor pemicu kekambuhan, serta gejala-gejala yang dialami termasuk gejala awal ketika akan kambuh, dan sebagainya.
Semoga dapat membantu
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Sebagai caregiver, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu keluarga Anda yang mengalami depresi:Edukasi diri: Pelajari lebih lanjut tentang depresi dan bagaimana hal itu mempengaruhi orang yang mengalaminya. Pahami gejala-gejala depresi, penyebabnya, dan cara mengelolanya. Dengan memahami kondisi tersebut, Anda akan lebih siap dalam menghadapinya.
Dukungan emosional: Tunjukkan empati dan pengertian kepada keluarga Anda yang mengalami depresi. Dengarkan dengan sabar ketika mereka ingin berbicara tentang perasaan dan pikiran mereka. Jangan mencoba untuk mengubah atau mengecilkan perasaan mereka, tetapi berikan dukungan dan dorongan positif.
Jaga komunikasi terbuka: Ajak keluarga Anda untuk berbicara tentang perasaan mereka secara terbuka. Dorong mereka untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. Jangan ragu untuk bertanya kepada mereka apa yang mereka butuhkan dari Anda sebagai caregiver.
Berikan dukungan praktis: Bantu keluarga Anda dalam menjalani kegiatan sehari-hari yang mungkin sulit bagi mereka. Misalnya, bantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga, mengatur jadwal, atau mengingatkan mereka untuk minum obat jika diperlukan.
Jaga kesehatan Anda sendiri: Jaga keseimbangan antara merawat keluarga Anda dan merawat diri sendiri. Pastikan Anda memiliki waktu untuk istirahat, menjaga kesehatan fisik dan mental Anda sendiri, dan mencari dukungan dari orang lain seperti teman, keluarga, atau komunitas yang memahami situasi Anda.
Pertimbangkan untuk bergabung dengan komunitas atau kelompok dukungan: Bergabung dengan komunitas atau kelompok dukungan dapat memberikan Anda kesempatan untuk berbagi pengalaman, belajar dari orang lain yang menghadapi situasi serupa, dan mendapatkan dukungan tambahan.
Selain itu, penting untuk mendorong keluarga Anda untuk melanjutkan perawatan dengan psikiater atau profesional kesehatan mental. Obat-obatan hanya merupakan salah satu bagian dari perawatan depresi, dan terapi atau konseling juga penting untuk membantu mengatasi masalah mental.
Ingatlah bahwa setiap orang dan situasi adalah unik, jadi penting untuk beradaptasi dengan kebutuhan dan preferensi keluarga Anda. Jika Anda merasa kewalahan atau tidak yakin tentang cara terbaik untuk membantu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental atau kelompok dukungan.
Related content