🔥 Diskusi Menarik

Cara Mengatasi Takut Akan Kematian

Saya akhir akhir ini sering merasakan cemas berlebihan takut mati, mungkin aneh tapi saya benar-benar takut. Hingga saya kesulitan untuk tidur, makan tidak teratur. bahkan terkadang mood saya bisa berubah drastis. Karena terkadang saya bercanda dengan teman-teman saya atau keluarga, dan tiba-tiba terlintas “ini waktu terakhir saya disini”. dan saya langsung gemetar satu badan dan menangis keras. Kadang saya takut untuk tidur karena saya mungkin tidak akan bangun lagi dan sebenarnya saya sudah mengalami ini sejak satu tahun yang lalu. kemudian hilang dan muncul kembali saat sekarang ini. Dan belakangan ini, saya merasa bahwa seiring berjalannya waktu, dunia tidak nyata. apa yang saya perbuat rasanya membuat saya befikir “apakah itu nyata?” dan berakhir fikiran saya mengaitkan hal itu dengan kematian, kalau saya cari di google, gejala saya sesuai dengan gangguan anxiety-thanatophobia. gejala saya persis seperti itu. Apa yang perlu saya lakukan? Mohon bantuannya. Terimakasih.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
2
1

1 komentar

Halo Richard Ozora, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perlu diketahui bahwa munculnya pikiran takut akan kematian secara berlebihan, dengan intensitas kemunculannya sering dan tidak dapat dikendalikan sehingga mengganggu fungsi anda dalam menjalani keseharian merupakan salah satu gejala/ tanda yang perlu disadari untuk segera memeriksakan diri ke professional. Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan asesmen/ pemeriksaan mendalam mengenai kondisi individu, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti marah/ takut/ cemas, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti gemetar/ mudah berkeringat/ dada terasa sesak, dsb) dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku.


Dengan demikian, anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri sehingga mengenali pemicu dan situasi yang menyebabkan emosi cemas/ takut berlebihan tersebut muncul, serta kenali juga pikiran yang hadir saat itu. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi.


Dengan mengenali situasi/ kondisi pemicunya, maka anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut, misalnya melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan napas keluar) saat anda merasakan hal tersebut sampai anda merasa tenang dan rileks kembali, serta membantu anda untuk kembali ke kondisi “here and now”. Tanyakan pula pada diri anda, apakah kecemasan tersebut benar nyata sesuai fakta yang terjadi atau hanya subjektifnya anda saja. Dengan demikian anda dapat menemukan alternatif pikiran baru yang lebih rasional dan adaptif, sehingga dapat mengurangi intensitas cemas yang berlebihan. Segera memeriksakan diri secara langsung ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kondisi anda dan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan.

Semoga membantu ya


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan