🔥 Diskusi Menarik

Bingung seperti tidak ada tujuan dan merasa menjadi beban orang tua

Umur saya bulan depan sudah 20thn,pada umur 17an saya sudah berharap nanti di umur 20thn saya sudah bekerja, saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya,saya sering curhat dengan teman dekat saya,kebetulan umur teman saya di atas saya sekitar umur 30tahunan, saya curhat ke dia bahwa saya merasa menjadi beban keluarga, dia menjawab "kamu kan masih kuliah jadi wajar kamu belum bisa bekerja dan sebagainya" Tapi tetap saja, saya merasa menjadi beban keluarga terutama untuk ibu saya, karna ibu saya mengurus saya dan 2 kakak perempuan saya, kebetulan ayah saya pergi ntah kemana, saya juga mudah emosi karna hal hal kecil, dan saya juga mengalami gangguan tidur, saya tidak pernah merasa bahagia ntah kenapa saya juga bingung, saya tidak tahu tujuan hidup saya, padahal waktu saya masih umur 17an saya adalah orang yang ambisius tapi ntah kenapa skrng saya menjadi seperti ini, apa yang harus saya lakukan? Maaf jika pertanyaan saya membingungkan karna ini memang dari hati saya, dan saya juga tidak mengerti apa maksud dan mau saya terima kasih.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
154
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Pada saat seseorang memasuki fase dewasa, seringkali muncul kekhawatiran terkait masalah karir, tujuan hidup, pasangan, dan sebagainya. Tidak bisa dipungkiri bahwa pada saat menginjak usia 20-30an, permasalahan dan tanggung jawab yang dimiliki lebih kompleks daripada sebelumnya sehingga seseorang rentan mengalami stress yang tanpa disadari beberapa orang akan menghindari tanggung jawab tersebut karena merasa belum siap.


Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya sehingga anda memperoleh sudut pandang lain.


Beberapa hal yang dapat diperhatikan yaitu, anda perlu mengenali situasi dan kondisi yang membuat anda merasa khawatir dalam menghadapi proses kehidupan, serta efek yang turut hadir pada diri anda, sehingga anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Kemudian anda dapat melakukan relaksasi pernapasan saat perasaan tersebut muncul agar merasa tenang dan rileks kembali. Anda juga bisa menuliskan kekhawatiran anda di kertas, lalu anda dapat menanyakan kembali ke diri anda mengenai kekhawatiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber kecemasan anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani dengan tepat.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat membantu Anda.
  1. Terima bahwa perasaan ini normal: Merasa menjadi beban keluarga atau bingung tentang tujuan hidup adalah perasaan yang sering dialami oleh banyak orang, terutama pada usia muda. Penting untuk diingat bahwa Anda masih muda dan memiliki banyak waktu untuk menemukan tujuan hidup Anda.

  2. Komunikasikan perasaan Anda: Berbicaralah dengan orang tua Anda tentang perasaan Anda. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa Anda merasa seperti beban. Diskusikan harapan dan kekhawatiran Anda dengan mereka, dan bersama-sama cari solusi yang mungkin.

  3. Fokus pada pendidikan: Jika Anda masih kuliah, fokuslah pada pendidikan Anda saat ini. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang dapat membantu Anda mencapai tujuan hidup Anda di masa depan. Jangan terlalu keras pada diri sendiri karena belum bekerja, karena itu adalah bagian normal dari perjalanan hidup.

  4. Temukan minat dan hobi: Coba eksplorasi minat dan hobi baru yang dapat membantu Anda menemukan tujuan hidup Anda. Cobalah berbagai kegiatan dan temukan apa yang membuat Anda bahagia dan terinspirasi. Ini dapat membantu Anda menemukan arah dan tujuan hidup yang lebih jelas.

  5. Cari dukungan emosional: Selain teman dekat Anda, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari keluarga, teman lain, atau bahkan profesional seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu Anda menjelajahi perasaan Anda lebih dalam dan memberikan panduan yang lebih spesifik.

  6. Jaga kesehatan mental dan fisik: Gangguan tidur dan mudah emosi dapat menjadi tanda adanya stres atau masalah kesehatan mental. Penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda dengan tidur yang cukup, makan dengan baik, berolahraga, dan mencari cara untuk mengelola stres seperti meditasi atau yoga.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda dan tidak ada batasan waktu yang tepat untuk mencapai tujuan tertentu. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan berikan diri Anda waktu untuk menemukan tujuan hidup Anda. Jika perasaan Anda terus berlanjut atau memburuk, penting untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan dukungan yang lebih mendalam.

Apakah ada pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan?

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan