🔥 Diskusi Menarik

Bingung

Dok, saya anak dri broken home. Bapak saya selingkung dri mama saya dan itu membuat saya slalu takut memikirkan hal yang sama akan terjadi sama saya. Jdi saya punya cwo tapi saya takut klo cwo saya bakal kek bpak saya padahal saya tau betul yakin betul klo cwo saya gak bakal selingkuh. Saya udah pacaran 2 tahun lebih tapi cwo saya gak pernah aneh" sedikitpun tapi saya slalu merasa takut. Saya slalu ngomong sembarangan ke cwo saya contohnya kek nuduh" yang gak" tapi saya tau btul klo cwo saya gak kek gitu. Saya merasa mental saya udah hancur saya takut merasakan sakit lagi. Saya takut di tinggal sama orang yang btul" saya sayang. Tapi mulut saya slalu nuduh" cwo saya yang gak". Saya gak bisa hidup klo gak sama cwo saya, saya klo marahan kalo sampe mau putus slalu ada niatan bunuh diri. Slalu mikir klo saya gak penting slalu mikir kalo saya lebih baik mati. Saya bingung dok saya sebenarnya kenapa. Apakah wajar klo saya seperti ini grgr trauma saya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
13
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kami dapat memahami kekhawatiran dan ketakutan anda akibat pengalaman tersebut. Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya.


Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.

Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan pikiran dan perasaan anda kepada orang terdekat yang anda percaya (termasuk pasangan). Temukan aktivitas produktif yang membuat anda merasa berharga sebagai coping stres yang tepat.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya mengerti bahwa Anda mengalami trauma dari pengalaman broken home dan khawatir bahwa hubungan Anda dengan pacar Anda akan berakhir seperti hubungan orang tua Anda. Saya ingin mengatakan bahwa perasaan Anda wajar dan dapat dimengerti mengingat latar belakang Anda.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap hubungan adalah unik dan tidak semua orang akan melakukan hal yang sama seperti orang tua Anda. Jika pacar Anda telah menunjukkan kesetiaan dan kepercayaan selama ini, maka ada kemungkinan bahwa dia adalah seseorang yang dapat dipercaya.

Namun, perlu diingat bahwa kepercayaan adalah hal yang penting dalam hubungan. Jika Anda terus merasa takut dan tidak percaya pada pacar Anda, mungkin ada masalah kepercayaan yang perlu Anda tangani. Saya sarankan Anda untuk berbicara dengan pacar Anda secara jujur ​​tentang perasaan Anda dan mencari cara untuk membangun kepercayaan bersama.

Selain itu, penting juga untuk mencari dukungan emosional dari orang-orang terdekat Anda seperti teman, keluarga, atau bahkan seorang profesional seperti psikolog. Mereka dapat membantu Anda mengatasi trauma dan kecemasan yang Anda alami.

Jika Anda merasa depresi atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, sangat penting untuk mencari bantuan segera. Anda dapat menghubungi hotline krisis atau mencari bantuan dari tenaga medis atau profesional kesehatan mental.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini dan ada bantuan yang tersedia untuk Anda. Tetaplah berkomunikasi dengan orang-orang yang peduli dan mencari bantuan yang Anda butuhkan. Semoga Anda dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hubungan Anda dan dalam hidup Anda secara keseluruhan.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan