🔥 Diskusi Menarik

Bingung

Halo saya laki laki berumur 19 tahun. Tergolong masih muda. Saya sering merasakan rasa bersalah yang berlebih dan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar. Ketika saya ada suatu hal yang dilakukan, saya tidak bisa fokus dan sering merasa bersalah dengan omongan orang maupun sadar akan kemampuan diri sendiri yang tidak layak berada di lingkungan tersebut. Saya sangat bingung dan sering tidak tidur karena tidak bisa meredam pikiran saya yang terlalu memikirkan hal hal yang tak penting tersebut. Pernah sekali saya dibawa ibu saya ke psikiater / psikolog (saya tidak tau bedanya) karena hal tersebut. Akan tetapi tidak satupun masalah terpecahkan. Psikiater/psikolog tersebut bilang bahwa saya sebenarnya normal dan bisa berpikir secara jernih, hanya butuh healing, dll. Tapi tetap saja saya yang merasakannya. Setiap kali saya ingin bertindak, ingin ngomong, bahkan ingin pergi ke kelas waktu kuliahpun harus berpikir beberapa kali. Mohon bantuan dan sarannya. Pernah saya terpikir untuk bunuh diri sebanyak kurleb 4 kali karena merasa saya hanya jadi beban keluarga yang habisin uang ortu untuk beli obat ini itu dan memenuhi keinginan saya. Saya sangat merasa menyesal dan bersalah. Sekali lagi untuk siapa saja yang menjawab dan membantu saya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
28
3
1

1 komentar

Halo Mvd Aergia, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu diwaspadai karena bisa saja gejala yang dialami tersebut mengarah kepada gangguan kecemasan sehingga segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti: cemas/ takut/ marah/ kecewa/ sedih, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti: sakit kepala/ napas pendek/ dada terasa sesak/ pundak tegang/ gangguan pencernaan/ dsb), dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: menangis/ membentak/ mengomel/ mengganggu pola tidur/ mengganggu pola makan/ menarik diri dari sekitar/ dsb).


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik

anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan