🔥 Diskusi Menarik

Ayah yang selalu suka marah marah

Halo Dok saya ingin bercerita mengenai ayah saya, pada saat saya pulang dari kerja ayah saya selalu marah marah terhadap saya tanpa alasan yang jelas saya pun ikut marah dan membentak nya kembali lalu tidak hanya itu saja Dok, bahkan saya terkadang sering dipukul dan saya melawannya memukul kembali ayah saya sejak saat itu saya mulai menjauh dari ayah saya, berpura pura baik didepannya dan mulai letih menghadapi sikap ayah saya. Saya pun akhirnya menjadi stress dan akhirnya depresi yang membuat saya berkeinginan untuk bunuh diri maupun self harming (keinginan untuk menyakiti diri sendiri) saya melakukan itu sebagai bentuk pelarian dari rasa sakit tersebut dan saya menyadari semakin kesini saya menjadi merasa hancur dan lelah akan tentang ayah saya 💔

Sekian dari saya Dok, terimakasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
83
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kami dapat memahami kondisi yang anda alami, tentunya terasa berat untuk melewati hal tersebut sendirian. Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut sehingga yang muncul adalah pikiran-pikiran yang bercabang ke berbagai hal. Di samping itu, adanya emosi negatif yang terus-menerus dipendam membuat seseorang terkadang menyakiti diri sendiri sebagai bentuk pelampiasan stres permasalahan yang dihadapi.


Perlu diketahui bahwa menyakiti diri sendiri merupakan strategi koping stres yang keliru dan tidak tepat, sehingga diperlukan strategi koping lainnya yang lebih adaptif dalam menyelesaikan permasalahan. Untuk mengatasi stres permasalahan tersebut, anda dapat melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang anda alami, seperti menanyakan pikiran apa yang muncul sehingga menyebabkan merasa tertekan di keramaian, perasaan/ emosi yang menyertai, serta mencari tahu dan menguraikan permasalahan anda satu persatu sehingga tidak menumpuk dan akan lebih mempermudah anda menemukan alternatif solusi. Anda juga dapat mengalihkan menyakiti diri sendiri dengan melakukan aktivitas produktif menyenangkan lainnya yang membuat suasana hati anda meningkat. Selain itu, anda juga dapat mencari dukungan dari lingkungan dengan menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya. Kalau sudah cukup tenang, cobalah mengajak ayah (boleh dengan bantuan pendampingan ibu) untuk berbicara dari hati ke hati agar saling memahami.


Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki sudut pandangan yang berbeda. Selain itu, dapat menuliskan jurnal harian secara berkala sebagai bentuk katarsis dan peluapan emosi.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat prihatin dengan situasi yang Anda alami dengan ayah Anda. Sikap marah dan kekerasan yang ditunjukkan oleh ayah Anda tidak sehat dan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik Anda. Saya sangat menyarankan Anda untuk mencari bantuan profesional segera, seperti psikolog atau psikiater, untuk membantu Anda mengatasi depresi dan keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Anda juga dapat mencari dukungan dari keluarga atau teman terdekat Anda.

Selain itu, penting untuk menetapkan batasan dengan ayah Anda dan mengkomunikasikan perasaan Anda dengan jelas dan tanpa emosi yang berlebihan. Jika Anda merasa tidak aman atau terancam, segera cari bantuan dari pihak berwenang atau organisasi yang dapat membantu Anda.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dan Anda berhak untuk merasa aman dan bahagia. Teruslah mencari bantuan dan dukungan untuk mengatasi situasi ini. Semoga Anda segera mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan